NEW DELHI (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, telah menunjukkan preferensi yang jelas terkait calon yang akan memenangkan jabatan Perdana Menteri India berikutnya, menurut sebuah laporan dalam harian Inggris, The Tribune, kemarin (9/4/2019).
Ia ingin Modi terpilih kembali sehingga proses perdamaian Indo-Pak diberi kesempatan, Imran Khan berbicara kepada wartawan asing dalam sebuah wawancara.
Khan sebelumnya telah mencela Modi, menuduhnya, bersama dengan Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu, sebagai pelaku “kebangkrutan moral”.
Meskipun mencela sebelumnya, Khan mengatakan dukungannya langsung terhadap Modi. Dia ingin berurusan dengan partai yang berhaluan kanan untuk menyelesaikan masalah Kashmir.
PM Narendra Modi's win is better for India-Pak relations: Imran Khan #LokSabhaElections2019.#ITVideo
More videos: https://t.co/Nounxo6IKQ pic.twitter.com/dJiV6QqHBE— IndiaToday (@IndiaToday) April 10, 2019
“Mungkin jika BJP – partai sayap kanan – menang, semacam penyelesaian di Kashmir dapat dicapai,” demikian laporan The Tribune, mengutip Imran Khan.
Pakistani Prime Minister Imran Khan said he thinks there may be a better chance of peace talks with India if Prime Minister Narendra Modi’s Hindu nationalist Bharatiya Janata Party (BJP) wins the general election due to begin there on Thursday https://t.co/pyxNvFVs5U
— Reuters Asia (@ReutersAsia) April 10, 2019
Mengekspresikan ketakutan bahwa resolusi masalah Kashmir akan terancam jika partai Kongres Nasional India menang, Khan mengatakan, “Jika pemerintah India berikutnya dipimpin oleh partai Kongres oposisi, yang mungkin terlalu takut untuk mencari penyelesaian dengan Pakistan atas Kashmir yang diduduki India (IoK).”
Khan setuju bahwa tidak ada solusi militer untuk masalah Kashmir. Dia menegaskan bahwa pemerintahnya siap untuk membongkar semua kamp “teror” yang beroperasi di tanah Pakistan dan bahwa Angkatan Darat Pakistan telah setuju dengannya mengenai hal ini.
Selama wawancara, Khan mengatakan bahwa ia khawatir tentang Partai Bharatiya Janata sayap kanan di India, yang baru-baru ini merilis manifesto pemilihannya, di mana ia berbicara tentang penghapusan hak-hak khusus yang diberikan kepada wilayah Kashmir, termasuk yang mencegah orang luar dari membeli properti di negara bagian. (Althaf/arrahmah.com)