WASHINGTON (Arrahmah.com) – Dua anggota parlemen dari partai Republik mendesak pengawasan yang lebih besar terhadap Muslim AS dan reformasi imigrasi selama penyelidikan ledakan Boston berlangsung.
Peter King mengatakan pada Ahad (21/4/2013) mengatakan FBI harus mengintensifkan upaya untuk mengorek “teroris” Muslim yang mungkin tinggal di Amerika Serikat, sementara Senator Dan Coats mengatakan undang-undang imigrasi harus lebih dipelajari terkait dua imigran dari Chechnya yang dituduh melakukan peledakan bom di acara Marathon Boston.
Meskipun Komandan Mujahidin Dagestan telah membantah keterlibatan pihaknya terhadap ledakan Boston, King mengatakan pada Fox News bahwa pengeboman itu menunjukan perang AS terhadap “terorisme” belum berakhir dan penegak hukum harus terus mencari informasi di kalangan komunitas Muslim di Amerika Serikat.
“Jika Anda tahu ancaman tertentu yang berasal dari komunitas tertentu, itu yang harus Anda awasi,” ujar King yang menambahkan bahwa “99 persen Muslim di Amerika Serikat adalah orang Amerika yang luar biasa.”
Sedangkan Coats dengan nada yang tidak kalah keras terhadap imigran Muslim, mengatakan “imigrasi adalah sebuah isu yang memiliki dampak ekonomi yang dramatis pada Amerika. Juga memiliki implikasi keamanan nasional.”
“Saya pikir sedikit menahan adalah ide yang baik karena kita memiliki masalah yang lebih besar daripada imigrasi di depan dan bahwa defisit utang harus segera diselesaikan.” (haninmazaya/arrahmah.com)