AL-QUDS (Arrahmah.com) – Otoritas pendudukan “Israel” di kota Yerusalem pada Senin (26/5/2014) telah menyetujui pembangunan 50 unit pemukiman baru di Har Homa di Yerusalem Timur (Al-Quds) yang diduduki, sebagaimana dilansir oleh MEMO.
Persetujuan tersebut bertepatan dengan hari terakhir kunjungan Paus Francis ke wilayah tersebut. Otoritas Palestina menuduh pemerintah “Israel” mengambil langkah ini sebagai tanggapan atas kunjungan Paus yang secara mendadak singgah di tembok pembatas di Bethlehem pada Ahad (25/5).
Pepe Alalu, anggota dewan kota Yerusalem untuk partai oposisi Meretz, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa dewan kota Yerusalem telah menyetujui pembangunan 50 unit pemukiman baru di Har Homa di Yerusalem Timur (Al-Quds).
Juru Bicara Presiden Otoritas Palestina, Nabil Abu Rudeineh, menanggapi keputusan “Israel” tersebut sebagai suatu tindakan yang “tidak bermoral, tidak logis dan tidak beradab” terhadap kunjungan mendadak Paus ke tembok pembatas yang dibangun secara ilegal di Bethlehem, menurut surat kabar “Israel” Jerusalem Post.
Sementara itu, surat kabar Addustour melaporkan bahwa polisi pendudukan “Israel” telah melarang ratusan warga Palestina yang ingin memasuki Masjid Al–Aqsa selama kunjungan Paus ke Yerusalem, termasuk petugas yang biasa menjaga masjid dan para siswa dari Sekolah Syari’ah.
Tentara pendudukan “Israel” juga menyerbu desa Sa’wa di Negev dan memasang perintah pembongkaran terhadap beberapa bangunan di desa tersebut. Sekitar 300 dari 1.500 penduduk desa telah mengajukan permohonan untuk menunda pembongkaran rumah mereka sampai mereka menemukan tempat baru, tapi permohonan mereka ditolak.
(ameera/arrahmah.com)