ANKARA (Arrahmah.com) – Setidaknya 6.000 orang telah ditahan di Turki sehubungan dengan kudeta yang gagal, ujar Menteri Kehakiman Bekir Bozdag mengatakan di televisi nasional.
“Proses peradilan ini akan terus berlanjut,” ujar Bozdag pada Ahad (17/7/2016) tak lama sebelum bentrokan antara pasukan keamanan dan komplotan kudeta pecah di beberapa daerah di seluruh negeri, lansir Al Jazeera.
Pasukan keamanan Turki bentrok dengan komplotan kudeta di Bandara Sabiha Gökçen di Istanbul pada Ahad (17/7) malam dan di sebuah pangkalan udara di Turki tengah.
Pasukan Turki menembakkan tembakan peringatan di dekat bandara kedua di Istanbul, ujar pejabat Turki mengatakan kepada Reuters dan menambahkan bahwa penangkapan sedang dilakukan.
Juga terjadi bentrokan di sebuah pangkalan udara di Konya, Turki Tengah, lanjut pernyataan pejabat Turki yang menambahkan bahwa situasi terkendali.
Di antara mereka yang ditangkap adalah Jenderal Bekir Ercan Van, komandan pangkalan udara Incirlik di mana pesawat tempur AS yang melancarkan serangan ke Suriah dan Irak berbasis.
Asisten kepala militer untuk Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Ali Yazici juga ditangkap pada Ahad (17/7), menurut CNN Turki.
Berita penangkapan terjadi setelah Erdogan menuduh seorang pengusaha yang diasingkan keluar negeri, Fethullah Gulen, mendalangi kudeta dan menuntut AS mengekstradisi dia.
Namun Gulen membantah bahwa dirinya memiliki keterlibatan apapun.
Pemerintah Turki terus melakukan pembersihan tentara dan pejabat peradilan yang diduga terhubung dengan plot.
“Masih ada beberapa prajurit penting dalam pelarian dan sedang dicari. Saya percaya mereka akan ditangkap tak lama lagi,” ujar seorang pejabat kepada Reuters.
Selama kudeta, sedikitnya 161 orang (warga sipil dan tentara) kehilangan nyawa mereka di Istanbul dan Ankara, menurut angka yang dikeluarkan pemerintah Turki. Lebih dari 100 komplotan kudeta juga tewas. (haninmazaya/arrahmah.com)