YOGYAKARTA (Arrahmah.com) – Beberapa hari lalu, warga di Jakarta Selatan dan Depok dihebohkan dengan suarat dentuman keras pada dini hari, kini warga Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga mendengar suara gemuruh dan dentuman misterius serupa. Peristiwa itu lalu ramai dibahas di media sosial.
Salah satunya adalah Patricia, warga yang tinggal di Jalan Kaliurang (Jakal) Km 8, Sleman. Ibu rumah tangga itu terbangun sekitar pukul 03.10 WIB. Dia mendengar suara gemuruh yang dia kira aktivitas Gunung Merapi.
“Saya dengar bunyi gemuruh kenceng, rumah saya di Jakal Km 8. Suara gemuruhnya cukup kencang dan sedikit ada getaran seperti gempa lokal. Ini seperti yang saya rasakan saat Merapi meletus Juni 2018 lalu,” kata Patricia (30 tahun) seperti dilansir Detik.com, Selasa (14/4/2020).
Patricia sempat bertanya ke BPBD DIY, namun tidak ada laporan aktivitas Gunung Merapi atau kebencanaan dini hari tadi. “Saya juga sempat mengira petir, tapi kondisi tidak hujan,” ujarnya.
Suara dentuman yang terdengar di sekitaran Jalan Kaliurang itu juga ramai dibahas di Twitter.
“3.15 WIB terdengar dentuman keras bgt area Ngaglik. Info ?” tulis akun @javir*** pukul 03.16 WIB tadi, seperti dikutip Detik.com.
Twiit itu mendapat balasan dari akun @put*** ‘Aku denger juga di jakal km 9’.
Selain itu akun @jeje*** juga menuliskan postingan soal suara misterius tersebut. “Apakah bunyi dentuman merapiii barusan? Deg degan euy”, tulisnya pukul 03.17 WIB tadi. Dan dibalas akun @gals*** “engga kok, aku di jakal km 12 suaranya dari bawah”.
Sementara itu, laporan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan tidak ada erupsi Gunung Merapi dini hari tadi.
BMKG juga menyampaikan tidak ada aktivitas gempa bumi di wilayah DIY dan sekitarnya, sekitar pukul 03.00 WIB tadi. BMKG hanya mencatat gempa bumi magnitudo 3,4 di Pacitan, Jawa Timur yang terjadi pukul 01.20 WIB.
“Hari Selasa, 14 April 2020 pukul 01:20:05 WIB wilayah Pacitan Jawa Timur diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi berkekuatan M=3.4. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8.44 LS dan 111.23 BT, atau tepatnya berlokasi di Laut pada jarak 32 km Tenggara Pacitan, Jawa Timur pada kedalaman 9 km,” kata Kepala BMKG Yogyakarta, Agus Riyanto dalam keterangannya.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi di Pacitan itu merupakan jenis gempa bumi akibat aktivitas sesar lokal dasar laut.
“Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Pacitan dalam skala I-II MMI. Di daerah tersebut, guncangan gempabumi dirasakan oleh beberapa orang. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” jelasnya.
Terpisah, Humas PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Yogyakarta, Rina Wijayanti juga mematikan tidak ada trafo atau instalasi listrik lainnya yang meletus di wilayah Jalan Kaliurang Km 8-12 dini hari tadi. Sehingga bunyi dentuman misterius itu bukan berasal dari letusan trafo.
“Karena di PLN tidak ada laporan trafo meledak atau gangguan daerah tersebut. Sampai saat ini belum ada laporan,” kata Rina saat dimintai konfirmasi pagi ini. (haninmazaya/arrahmah.com)