ISTANBUL (Arrahmah.com) – Pemerintah AS menghimbau ratusan orang Amerika untuk meninggalkan Turki karena meningkatnya kekhawatiran keamanan setelah terjadi serangkaian serangan teroris yang telah menyebabkan puluhan orang tewas dari Pakistan hingga Belgia, lansir The Wall Street Journal.
Pentagon dan Departemen Negara Bagian pada Selasa (29/3/2016) mengatakan bahwa mereka telah memerintahkan anggota keluarga personil militer dan diplomatik di Turki untuk meninggalkan negara itu, yang telah dihantam oleh empat serangan besar pada tahun ini, termasuk seorang pelaku bom bunuh diri yang menewaskan empat orang awal bulan ini di Istanbul.
Akibatnya, lebih dari 650 orang Amerika diharapkan untuk meninggalkan Turki dalam beberapa hari mendatang. Mereka yang perintahkan untuk meninggalkan Turki termasuk keluarga personel militer AS yang bekerja di Turki bagian tenggara, dekat perbatasan Suriah, pantai barat sekitar Izmir dan barat daya Turki, dekat pangkalan angkatan laut. Keputusan itu tidak termasuk orang Amerika yang tinggal di Istanbul, kota terbesar di negara itu, atau Ankara, ibukota Turki.
Instruksi tersebut juga berlaku untuk anggota keluarga personil Departemen Luar Negeri AS yang berbasis di Konsulat AS di selatan kota Adana dan membatasi personil diplomatik untuk melakukan perjalanan “misi kritis” di Turki.
Departemen Luar Negeri juga mengeluarkan travel warning pada Selasa (29/3) yang memperingatkan tentang meningkatnya ancaman dari kelompok teroris di seluruh Turki dan menghimbau orang Amerika untuk menjauh dari kerumunan besar di tempat-tempat wisata terkenal di Turki.
Para pejabat AS mengatakan bahwa langkah itu bertujuan untuk melindungi orang Amerika dan untuk memastikan bahwa pasukan misi militer AS, terutama yang berperang melawan ISIS, tidak terkena dampak.
Pada Senin (28/3), “Israel” mendesak warganya untuk meninggalkan Turki sesegera mungkin karena kekhawatiran adanya serangan lanjutan.
Dua minggu yang lalu, pelaku bom bunuh diri menewaskan empat orang, termasuk dua warga “Israel”-Amerika, di salah satu mal pejalan kaki paling sibuk di Istanbul.
(ameera/arrahmah.com)