BERLIN (Arrahmah.com) – AS secara resmi meminta Jerman bergabung dengan Perancis dan Inggris dalam misi ‘mengamankan’ Selat Hormuz dan memerangi agresi Iran, Kedutaan AS di Berlin menyatakan, Selasa (30/7/2019).
Pada saat meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran, Washington telah mengusulkan upaya peningkatan untuk melindungi Selat Hormuz di Teluk, di mana sekitar seperlima dari minyak dunia melintas.
“Kami telah secara resmi meminta Jerman untuk bergabung dengan Perancis dan Inggris untuk membantu mengamankan Selat Hormuz dan memerangi agresi Iran. Anggota pemerintah Jerman mengerti betul bahwa kebebasan navigasi harus dilindungi … Pertanyaan kami adalah, dilindungi oleh siapa,” kata seorang juru bicara Kedutaan Besar.
Komentar, yang awalnya dilaporkan oleh kantor berita DPA Jerman, dikonfirmasi oleh juru bicara Kedutaan.
Hubungan antara Iran dan Amerika Serikat memburuk sejak Washington menarik diri dari kesepakatan nuklir internasional dengan Iran tahun lalu dan menerapkan kembali sanksi terhadap Teheran. Serangan baru-baru ini terhadap kapal tanker minyak di Selat Hormuz telah memperburuk hubungan.
Ada banyak oposisi di antara Sosial Demokrat Jerman (SPD), mitra junior dalam koalisi yang berkuasa Kanselir Angela Merkel, untuk terlibat dalam misi yang dipimpin AS.
“Pemerintah Jerman telah menolak partisipasi dalam misi militer AS, Operasi Sentinel, untuk melindungi pengiriman di Selat Hormuz,” kata Nils Schmid, juru bicara urusan luar negeri untuk partai parlemen SPD.
“Seharusnya tetap seperti itu. Kalau tidak, ada risiko ditarik ke dalam perang melawan Iran di pihak Amerika Serikat,” tambahnya dalam sebuah wawancara dengan Stuttgarter Zeitung. (Althaf/arrahmah.com)