IDLIB (Arrahmah.com) – Sedikitnya 40 Mujahid gugur pada Sabtu (31/8/2019) setelah serangan rudal menargetkan pertemuan mereka di Suriah barat laut, beberapa jam setelah “gencatan senjata” yang didukung Rusia diumumkan, ujar laporan kelompok pemantau.
Rudal tersebut menargetkan pertemuan para pemimpin kelompok Jihadi dan faksi-faksi sekutunya di dekat kota Idlib, ujar Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), seperti dilansir Zaman Alwasl.
Serangan udara di wilayah Idlib yang dikendalikan Mujahidin telah berhenti pada Sabtu, setelah rezim menyetujui gencatan senjata yang didukung Rusia setelah empat bulan pemboman mematikan, lanjut laporan SOHR.
Tetapi, “serangan rudal menargetkan pertemuan yang diadakan oleh para pemimpin Hurras Al-Deen, Ansar Al-Tauhid dan kelompok sekutu lainnya di dalam sebuah kamp pelatihan” di dekat kota Idlib,” kata Rami Abdurrahman, kepala SOHR.
Serangan itu menewaskan “setidaknya 40” pemimpin, ujar kelompok pemantau yang berbasis di Inggris.
Seorang koresponden AFP melihat kepulan asap hitam membubung ke atas setelah ledakan mengguncang kubu Mujahidin.
Ambulans bergegas ke lokasi serangan, yang ditutup untuk para wartawan, ujarnya.
Tidak segera jelas apakah rudal diluncurkan dari pesawat tempur atau posisi di darat, dan siapa yang berada di balik serangan tersebut juga masih belum terungkap. (haninmazaya/arrahmah.com)