Kehilangan orang-orang yang dicintai, harta berharga dan bahkan tempat-tempat ibadah ketika gempa besar mengguncang, Islam datang menjadi cahaya terang dan pelipur lara bagi warga Haiti.
Bantuan dari banyak relawan Muslim dunia adalah salah satu sebab terbukanya hati warga Haiti yang hampir putus asa kala itu.
“Setelah gempa bumi melanda, umat Islam datang dari mana saja, seperti dari Inggris, Amerika Serikat, Prancis, Belgia, untuk membawa sejumlah bantuan,” kata seorang Muallaf Kishner Billy, dalam acara sebuah program TV, kepada VOA pada hari Kamis (11/10/2012).
“Ya, setelah gempa itu kami mendapati banyak warga Haiti memeluk Islam,” tambahnya.
Haiti adalah negara termiskin di Western Hemisphere, yang dilanda gempa bumi berkekuatan 7.0 SR pada 12 Januari 2010 lalu, menjadi bencana terburuk dalam 200 tahun terakhir.
Rumah-rumah, sekolah-sekolah, rumah sakit, bahkan Istana Kepresidenan semuanya hancur.
Diperkirakan sekitar 3 juta orang terkena dampak bencana besar tersebut dan sejumlah besar lainnya tak diketahui nasibnya, dugaan kuat mereka terjebak di bawah reruntuhan.
Banyak organisasi-organisasi keagamaan telah dibentuk untuk memberikan pertolongan bagi jutaan warga Haiti, termasuk di antaranya Islamic Reliefe USA dan Muslim Aid yang menyeru bantuan darurat untuk mencapai nilai USD 250.000 untuk bantuan ke Haiti.
Lima hari setelah gempa, Islamic Medical Association of North America (IMANA) mengirim sekelompok dokter Muslim ke Haiti, setelah berjuang untuk menemukan cara bagaimana untuk memberikan bantuan, IMANA menjalin kerjasama dengan Comprehensive Disaster Response Services (CDRS), yang telah berada di Haiti untuk memberikan bantuan logistik, untuk mendirikan klinik medis.
Hidup baru dengan Islam
Kebaikan para relawan Muslim telah membuat warga Haiti mengenal Islam. Cahaya Islam datang memberikan harapan dan arah baru bagi hidup warga Haiti pasca bencana dahsyat yang mengiris hati mereka.
Darlene Derosier, seorang ibu dari dua anak yang juga berprofesi sebagai seorang guru, memeluk Islam setelah kehilangan rumahnya akibat gempa dan kehilangan suaminya yang tewas sebulan setelah gempa.
“Bagi saya, kemenangan adalah bahwa anda masih hidup, tetapi anda tidak merasa anda masih bisa hidup,” katanya.
Derosier telah membantu membangun salah satu masjid di lingkungannya.
Haiti, kini memiliki sedikitnya lima masjid.
Namun belum ada statistik terkait jumlah Muslim saat ini di Haiti.
Sebuah studi dari Pew Research Center tentang populasi Muslim dunia memperkirakan bahwa Haiti memiliki sekitar 2.000 umat.
Sementara para pemimpin Islam yakin bahwa angkanya lebih tinggi dari itu dan akan terus meningkat.
Perlahan tapi pasti, Islam akan terus berkembang di Haiti, insya Allah. (siraaj/arrahmah.com)