AITOU (Arrahmah.id) – Sedikitnya 21 orang tewas dalam serangan udara “Israel” yang menghantam gedung apartemen di Lebanon utara, demikian ungkap pihak berwenang kesehatan.
Delapan orang lainnya terluka dalam serangan di desa Aitou, distrik Zgharta yang mayoritas penduduknya beragama Kristen, pada Senin (14/10/2024), kata kementerian kesehatan Lebanon, seperti dilansir Al Jazeera.
Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) melaporkan bahwa serangan “Israel” tersebut menargetkan sebuah apartemen tempat tinggal di desa tersebut.
Ini adalah pertama kalinya daerah itu diserang dalam satu tahun permusuhan antara “Israel” dan kelompok Hizbullah Lebanon, menurut NNA.
Hizbullah terutama berada di bagian selatan negara itu dan pinggiran selatan Beirut. Tidak ada komentar langsung dari militer “Israel”.
Video dari media Lebanon menunjukkan gumpalan besar asap mengepul dari desa berbukit, dengan beberapa mobil yang hancur di samping bangunan yang rusak parah, ketika orang-orang mencoba mengeluarkan mayat dari bawah reruntuhan dan pepohonan.
Serangan tersebut terjadi sehari setelah serangan pesawat tak berawak Hizbullah terhadap sebuah pangkalan militer di “Israel” utara yang menewaskan empat tentara dan melukai puluhan lainnya.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang mengunjungi pangkalan tersebut pada Senin, mengatakan bahwa “Israel” akan terus menyerang Hizbullah “tanpa ampun, di mana pun di Lebanon -termasuk Beirut”.
Ini merupakan serangan Hizbullah yang paling mematikan sejak militer “Israel” meningkatkan perang dalam beberapa pekan terakhir, secara drastis memperluas pembomannya di seluruh Lebanon dan meluncurkan serangan darat di selatan. Lebih dari satu juta orang telah dipaksa untuk meninggalkan rumah mereka sebagai akibat dari pertempuran tersebut, menurut para pejabat Lebanon.
Pada Senin, Hizbullah mengatakan bahwa para pejuangnya bertempur dengan tentara “Israel” di desa Aita al-Shaab, Lebanon selatan. Menurut sebuah pernyataan, para pejuang Hizbullah menargetkan sebuah kendaraan pengangkut personel lapis baja dengan peluru kendali. Kendaraan itu terbakar dan tentara di dalamnya tewas dan terluka, kata pernyataan itu, tanpa memberikan bukti. (haninmazaya/arrahmah.id)