GAZA (Arrahmah.id) — Cucu perempuan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, meninggal dunia akibat luka yang dialami dalam serangan Israel pekan lalu.
Dilansir ABNA News Agency (16/4/2024), cucu perempuan Haniyeh yang bernama Malak itu meninggal karena menderita luka serius. Selain Malak, ayah dan dua saudara laki-lakinya, bersama empat cucu Haniyeh yang lain, juga meninggal akibat gempuran Israel.
Serangan Israel terjadi saat keluarga Haniyeh itu tengah mengunjungi kerabatnya di hari pertama Hari Raya Idulfitri, di kamp pengungsi Shati di Kota Gaza. Mobil yang mereka kendarai dihajar serangan udara Israel.
“Darah anak-anak saya tidak lebih berharga daripada rakyat kami [Palestina],” kata Haniyeh menanggapi insiden ini, dikutip New Arab.
Sejauh ini diperkirakan sekitar 60 keluarga dan kerabat Haniyeh tewas selama enam bulan agresi Israel di Gaza.
Pekan lalu, Haniyeh menegaskan serangan yang menewaskan keluarganya itu tidak akan mengubah tuntutan Hamas terkait perundingan gencatan senjata dengan Israel di Gaza.
“Seluruh rakyat kami dan seluruh keluarga di Gaza telah membayar harga yang mahal dengan darah, dan saya adalah salah satu dari mereka,” ujarnya.
Israel pun telah membenarkan bahwa pihaknya sengaja menargetkan anak-anak Haniyeh, yang mereka cap sebagai “agen Hamas”.
Serangan Israel yang tiada henti di Jalur Gaza hingga kini telah menewaskan lebih dari 33.700 orang dan menyebabkan sebanyak 76 ribu orang terluka. (hanoum/arrahmah.id)