TEHERAN (Arrahmah.id) — Empat belas nelayan Iran yang sempat diculik oleh kelompok militan Asy Syabaab selama 8 tahun akhirnya kembali ke tanah air mereka dengan selamat.
Dilansir IRNA (25/12/2022), para nelayan tiba di di Bandara Internasional Imam Khomeini Teheran pada Sabtu (24/12) malam waktu setempat. Mereka tidak pernah mengira akan kembali ke tanah air setelah tahun-tahun yang sulit.
Sebuah upacara khusus diselenggarakan pada Ahad untuk menyambut kedatangan mereka, yang terlihat sangat lega dan menangis terharu, di bandara sebelum diangkut ke kampung halaman mereka di Chabahar.
Nelayan-nelayan itu diculik di perairan internasional pada tahun 2014. Sejak saat itu tak ada kontak yang bisa dilakukan.
Negosiasi untuk membebaskan mereka membutuhkan waktu sekitar lebih dari sebulan. Negosiasi itu melibatkan pejabat pemerintah, kepala suku, dan tetua Somalia, seperti yang dilaporkan kantor berita IRNA.
Ketika itu, polisi Somalia menemukan 20 orang asing yang terdiri dari 14 orang Iran dan enam orang Pakistan, di dekat wilayah yang dikuasai kelompok militan, di Pelabuhan Hobyo di negara bagian Galmudug di Somalia tengah pada akhir November lalu.
Mereka nampak pucat dengan beberapa luka di bagian tubuh dan terlihat sangat menderita. Mereka mengaku sebagai mantan sandera dari kelompok Asy Syabaab yang baru saja dibebaskan.
Melalui penyelidikan, polisi Somalia menemukan fakta bahwa mereka memang telah diculik pada 2014 oleh para pemberontak dan dijual ke Asy Syabaab. Ada juga yang diculik di pantai selatan Harardhere pada pertengahan 2019.
Banyak nelayan yang beroperasi sangat jauh dari pantai mereka di Samudra Hindia – terkadang secara ilegal. Banyak di antara mereka yang menjadi korban penculikan, yang sering terjadi selama lima belas tahun terakhir.
Dua tahun lalu, tiga warga Iran yang ditangkap pada 2015 bersama dengan 16 awak lainnya, mengalami nasib nahas. Delapan di antaranya tewas di tangan para penculiknya, yang lainnya dibebaskan setelah hampir enam tahun ditahan. (hanoum/arrahmah.id)