JAKARTA (Arrahmah.com) – Sunardi alias Nandi saudara dari Sunanto Sofyan alias Nanto (39) aktivis masjid yang ditangkap Detasemen Khusus 88 pada Sabtu siang, ba’da Dzuhur (28/10/2012) di Jalan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Saat hendak membagikan daging kurban di wilayah Kebon Kacang mengabarkan bahwa surat penangkapan terhadap Nanto baru tiba siang ini ke rumah orang tua mereka.
“Tadi surat penangkapan resmi untuk Nanto baru dikirim ke rumah via Pos” Katanya kepada arrahmah.com, Jakarta, Rabu (31/10).
Sebelumnya, Nanto ditangkap secara tiba-tiba saat hendak membagikan daging Qurban bersama nandi saudaranya, ketika hendak dimasukkan ke sebuah mobil, Nandi sempat adu mulut antara aparat mempertanyakan tindakan mereka.
“Anda jangan main tangkap. Mana surat-surat penangkapannya,” Nandi mencoba mencegah aparat untuk membawa adiknya dengan mendebat polisi.
Aparat pun, tidak mampu menunjukkan surat penangkapan yang diminta. Mereka hanya mengatakan, “Ini resmi, ada suratnya”, tetapi tidak ditunjukkan. Sembari bergegas membawa Nanto dan dipaksa masuk ke sebuah mobil Toyota Avanza.
“Hingga saat ini keluarga tidak satupun yang melihat surat itu. Kita merasa ditipu,” kata Nandi.
Atas keterlambatan surat itu, menurut Nandi, keluarga sangat kecewa karena menilai aparat tidak menghormati hak-hak hukum Nanto.
“Kita merasa dipermainkan” ucapnya.
Dalam melakukan pembelaan terhadap Nanto, keluarga pun sudah berupaya mendatangi MUI untuk menjelaskan bahwa telah terjadi penzaliman terhadap adiknya yang tidak terbukti memiliki Bom dan hanyalah seorang aktivis masjid.
“Kita sudah jelaskan semua kronologisnya kepada MUI, alhamdulillah MUI merespon baik” tuturnya. (bilal/arrahmah.com)