(Arrahmah.com) – Kepolisian Metro Aljazair dikerahkan secara besar-besaran untuk membubarkan demonstrasi di depan istana kepresidenan Aljazair, Selasa (24/4/2012). Para demonstran menuntut rezim sekuler Aljazair memperbaiki kondisi ekonomi dan sosial.
Kepala direktorat pengawasan pekerja pada Departemen Hukum Aljazair,Murad Ghadiyah, menyatakan puluhan demonstran dipukuli oleh polisi di depan istana kepresidenan. Mereka kemudian ditangkap dan dimasukkan ke beberapa penjara pihak keamanan di ibukota, lapor harian Sharq Awsath.
Para demonstran yang ditangkap telah melakukan aksi mogok sejak 10 April di ibukota Aljazair. Mereka menuntut perubahan undang-undang ketenaga kerjaan dan pemberian tempat tinggal bagi para pekerja.
Selama beberapa bulan terakhir, ibukota Aljazair dilanda aksi mogok massal. Ribuan polisi desa, dokter, guru honorer, para pemuda pengangguran dan penduduk yang kembali dari Libya terlibat dalam aksi tersebut. Selain itu, ribuan penduduk ibukota juga melakukan aksi demonstrasi menuntut perumahan rakyat.
Kepala Kepolisian Aljazair, jendral Abdul Ghani Hamel menyatakan bahwa kepolisian telah mengerahkan sebagian besar kekuatannya untuk menghadapi 11 ribu demonstrasi dan aksi pemogokan massal sepanjang tahun 2011. Di beberapa wilayah, kepolisian menutup seluruh akses jalan raya untuk menghentikan aksi demonstrasi yang lebih besar. Bayang-bayang revolusi akibat krisis ekonomi dan sosial nampaknya mulai memayungi Aljazair.
(muhib almajdi/arrahmah.com)