GAZA (Arrahmah.id) — Gerakan perlawanan Palestina Hamas mengumumkan pada hari Kamis (5/9/2022) bahwa mereka telah memulihkan hubungan dengan rezim Suriah. Pengumuman ini mengakhiri krisis persahabatan selama sepuluh tahun setelah kelompok itu menutup kantornya di ibukota, Damaskus.
Dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Manar TV (15/9), Hamas memuji Suriah “atas sikapnya yang mendukung rakyat Palestina dan tujuan sah mereka.”
Republik Arab Suriah selama beberapa dekade mendukung rakyat Palestina dan faksi-faksi perlawanan, kata Hamas dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Al Manar.
Hamas mengecam serangan Israel yang berulang-ulang di Suriah – terutama serangan baru-baru ini di bandara Damaskus dan Aleppo – dan menolak pelanggaran integritas teritorial Suriah.
“Kami menyerukan untuk mengakhiri semua bentuk perselisihan dengan Suriah, dan untuk mengamankan pemulihan hubungan itu akan terus dilakukan dialog serius untuk melayani kepentingan umat.”
“Kami berdiri bersatu di tingkat nasional, Arab dan Muslim untuk menghadapi musuh Zionis dan menghadapi skemanya,” tambah pernyataan itu.
Hubungan antara Damaskus dan Hamas tegang pada 2012, ketika kelompok perlawanan Palestina meninggalkan markasnya di ibu kota Palestina karena sikapnya terhadap konflik Suriah. (hanoum/arrahmah.id)