BRUSSELS (Arrahmah.id) — NATO memperkirakan 7.000-15.000 tentara Rusia tewas selama empat minggu perang di Ukraina. Sebagai perbandingan, Rusia kehilangan sekitar 15.000 tentara selama 10 tahun invasi Soviet ke Afghanistan, menurut laporan dari Associated Press (24/3/2022).
Seorang pejabat senior militer NATO mengatakan, perkiraan aliansi itu didasarkan pada informasi dari pihak berwenang Ukraina, data yang dirilis Rusia, dan intelijen yang dikumpulkan dari sumber terbuka.
Pejabat itu berbicara dengan syarat anonim di bawah aturan dasar yang ditetapkan oleh NATO.
Adapun Ukraina hanya merilis sedikit informasi tentang kerugian militernya sendiri dan Barat belum memberikan perkiraan, tetapi Presiden Volodymyr Zelensky hampir dua minggu lalu mengatakan, sekitar 1.300 prajurit Ukraina tewas.
Seorang pejabat senior Kementerian Pertahanan AS pada Rabu (23/3) mengatakan, pasukan darat Rusia tampaknya menggali dan mengatur posisi pertahanan 15-20 kilometer di luar Kiev, ibu kota Ukraina, karena mereka hanya membuat sedikit kemajuan–atau bahkan tidak sama sekali–menuju pusat kota.
Pejabat yang juga berbicara dengan syarat anonim itu mengatakan, tampaknya pasukan Rusia tidak lagi berusaha untuk maju ke kota, dan di beberapa daerah timur Kiev pasukan Ukraina memukul mundur tentara Rusia lebih jauh.
Sebaliknya, pasukan Rusia tampaknya memprioritaskan pertempuran di wilayah Luhansk dan Donetsk di Donbass, dalam upaya untuk memotong pasukan Ukraina dan mencegah mereka bergerak ke barat untuk mempertahankan kota-kota lain, kata pejabat itu.
AS juga melihat aktivitas dari kapal-kapal Rusia di Laut Azov, termasuk yang tampaknya merupakan upaya mengirim kapal pendarat ke darat dengan persediaan, termasuk kendaraan, tambah pejabat tersebut. (hanoum/arrahmah.id)