AL-QUDS (Arrahmah.com) – Sejumlah media Israel melaporkan Selasa (23/9) kekalutan menyelimuti dinas keamanan Israel paska operasi syahid di Al-Quds sore kemarin yang dilakukan seorang keturunan Maroko warga Jabal al-Mukabbir al-Quds timur.
Semua annggota keamanan merasa bersalah atas ketidak mampuan mereka dalam mengendalikan keamanan hingga berbuntut aksi seperti ini. Namun sejumlah pejabat berjanji akan menghancurkan rumah pelaku aksi bom syahid ini disamping untuk mencegah terjadinya aksi susulan dari pemuda Palestina lainya.
Seorang warga Maroko tersebut, tepat jam 23.00 melakukan operasi yang mengagetkan yang menelan korban 17 warga Israel, kebanyakan dari kalangan militer. Dalam operasinya orang tersebut menggunakan mobil merek PMV di dekat Tembok Kota Lama, sebelum seorang komandan Israel yang berada di tempat kejadian menembak sopir Palestina pelakukan penabrakan itu dan meninggal secara langsung. Dalam aksi ini seorang perempuan dan empat lainya luka-luka.
Sementara itu, berdasarkan pihak polisi Israel menyebutkan bahwa sopir Palestina tersebut menyetir sebuah mobil pribadi dan menabrak secara mengagetkan sejumlah warga Yahudi yang kebanyakan adalah dari serdadu di lapangan pasukan militer Israel di Al-Quds di jalan protocol Yava. Di jalan ini pula pernah terjadi dua operasi syahid yang dilakukan oleh warga Palestina dengan menggunakan dua buldoser yang menyebabkan puluhan warga Israel antara tewas dan luka-luka sekitar dua bulan lalu.
Jubir polisi Israel menyebutkan bahwa operasi penabrakan yang disebutnya “berlatar belakangan kesukuan” ini telah menelan korban 19 Israel luka-luka, dua di antaranya dalam kondisi parah. Sejumlah media Israel menyebutkan bahwa korban luka berjumlah 36 orang dan ada korban tewas juga.
Dalam kaitan ini, menteri perang Israel, Ehud Barak meminta aparatnya segera menghancurkan rumah pelaku aksi ini, supaya menjadi pelajaran bagi siapa saja yang mau melakukan aksi serupa.
Di sisi lain, berdasarkan data yang diperoleh dinas intelijen Israel, Shabak menunjukan ada peningkatan aksi terhadap target-target Israel di al-Quds. Kebanyakan aksi ini dilakukan penduduk al-Quds timur yang dihuni sekitar 290.000 warga Palestina.
Masih berdasarkan data Shabak, hingga saat ini sudah ditangkap 340 warga Al-Quds yang dicurigai sebagai dalang pernyerangan terhadap Israel antara tahun 2002 hingga 2008. Pada tahun 2005 sebanyak sembilan warga al-Quds ditangkap dan pada tahun 2006 meningakat menjadi 61 orang dan terakhir pada tahun 2008 ditangkap sebanyak 71 orang. (Hanin Mazaya/infopalestina)