(Arrahmah.com) – Amir Al-Qaeda Syaikh Aiman Az-Zhawahiri menyampaikan pesan terbarunya terkait perselisihan yang terjadi di antara kelompok mujahidin di Syam.
Pesan berbentuk audio berdurasi 24 menit 25 detik tersebut berisi penjelasan diplomasi di kantor pusat Al-Qaeda terkait pendeklarasian Daulah Islamiyah Irak atau Islamic State of Irak (ISI), yang kemudian menjadi asal muasal pembentukan Daulah Islamiyah Irak dan Syam atau Islamic State of Irak and Sham (ISIS).
Setelah menjelaskan beberapa korespondensi antara Al-Qaeda pusat dengan ISI melalui perantaraan Syaikh Athiatullah Al-Libbi rahimahullah, dengan bijak Syaikh Aiman pun mengeluarkan perintah kepada ISIS dan Jabhah Nushrah, “Ini adalah keputusan seorang amir dalam menyelesaikan permasalahan di antara pasukannya, bukan keputusan seorang hakim terhadap dua pihak yang bertikai dalam kasus tertentu.”
Dalam pesan audio ini, Syaikh Aiman menyatakan bahwa sebenarnya dirinya telah memutuskan untuk tidak lagi berbicara perihal fitnah yang terjadi di antara mujahidin di Syam. “Saya telah memutuskan untuk mencukupkan diri dalam berbicara terkait masalah fitnah yang terjadi antara mujahidin di Syam,” tegasnya.
Namun, dengan seruan Syaikh Hani As-Siba’i mengenai kedudukan ISIS dan Jabhah Nushrah, akhirnya amir pengganti Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah ini pun kembali angkat bicara. Pesan audio yang dirilis pada Jum’at (2/5/2014) berikut ini menurut Syaikh Aiman merupakan jawaban atas seruan tersebut.
Bismillahirrahmanirrahim,
Segala puji bagi Allah SWT, shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga-keluarganya, para sahabatnya dan kepada para pengikutnya.
Wahai saudara-saudaraku kaum muslimin dimanapun kalian berada, Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Amma ba’du.
Saya telah memutuskan untuk tidak lagi memberikan keputusan maupun komentar tentang permasalahan timbulnya fitnah antar sesama mujahidin di bumi Syam, sampai saya mendengar perkataan mulia yang disampaikan oleh saudaraku tercinta, Fadhilatusy Syaikh Dr. Hani As Siba’i hafizhahullah.
Setelah saya berkonsultasi dan melakukan istikharah, maka saya memutuskan untuk menanggapi persoalan yang disampaikan oleh Dr. Hani As Siba’i pada tanggal 25 Jumadil Akhir 1435 H (25 April 2014) dan menjawab pertanyaan yang diajukan kepadaku secara khusus, yang disiarkan oleh radio Al-Maqrizi.
Maka saya katakan: Saya memutuskan untuk membahas kembali permasalahan ini dengan dua alasan,
Pertama: apa yang telah disebutkan oleh Dr. Hani As Siba’i dalam perkataannya, bahwa dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan beliau kepada saya, maka kemungkinan api fitnah yang berkobar di antara sesama mujahidin menjadi padam. Lalu apa salahnya bila saya mencoba untuk mengatakan perkataan yang dengannya pertumpahan darah antar sesama mujahidin menjadi hilang.
Kedua: saya ingin memenuhi permintaan dari saudaraku yang seorang pemberi nasehat ini untuk menjawab pertanyaan-pertanyaannya.
Saya akan membagi perkataanku kali ini menjadi tiga bagian:
- Kesaksian
- Perintah dan seruan
- Peringatan dan nasehat
***
Kesaksian
Kesaksian saya ini adalah dalam tentang hubungan Daulah Islam Iraq dan Syam beserta Ketuanya yaitu Syaikh Al Mukarram Abu Bakar Al Husaini Al Baghdadi hafizhahullah dengan Jamaah Al Qaeda.
Dengan disertai rasa penuh harap akan pertolongan dari Allah, maka saya berikan kesaksian ini agar Allah menyaksikannya:
Sesungguhnya ISIS adalah cabang resmi dari Al Qaeda, saya ingin memberikan rinciannya di bawah ini :
-
Daulah Islam Iraq berdiri tanpa persetujuan dari Al Qaeda pusat, ketika itu pimpinannya adalah Syaikh Al Mujaddid Usamah bin Ladin rahimahullah, mereka bahkan tak berkonsultasi terlebih dahulu dengan beliau, namun kemudian Syaikh Mujahid Abu Hamzah Al Muhajir Rahimahullah menulis surat kepada pimpinan pusat Al Qaeda yang isinya tentang kondisi Daulah Islam yang baik, ia juga menegaskan bahwa Daulah bersikap wala’ terhadap jamaah Al Qaeda, dewan syura juga telah berjanji bersama Syaikh Asy Syahid Abu Umar Al Baghdadi bahwa pemimpin mereka adalah Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah. Abu Hamzah juga menyatakan bahwa Daulah Islam Iraq mengikuti komando dari Al Qaeda. Namun beberapa ikhwah menilai belum saatnya menyatakan diri tentang hal ini dikarenakan kondisi yang tidak memungkinkan di Iraq pada saat itu.
Ketika itu, semua ikhwah yang berada di Al Qaeda dan Daulah Islam Iraq bermuamalah berdasarkan prinsip bahwa Daulah Islam Iraq merupakan jamaah yang tergabung di dalam tubuh Al Qaeda.
Ini adalah beberapa contoh muamalah tersebut:
-
Surat yang dipublikasikan oleh Amerika, yang mereka dapatkan dari rumah Syaikh Usamah dengan nomer seri: SOCOM-2012-0000011 Orig. Surat tersebut adalah surat yang ditulis oleh Syaikh Athiyatullah kepada Syaikh Mushtafa Abu Al Yazid, di dalamnya Syaikh Athiyatullah menegaskan kepada Syaikh Mushtafa Abu Al Yazid bahwa ia wajib menuliskan surat berupa arahan kepada Syaikh Abu Hamzah Al Muhajir dan Abu Umar Al Baghdadi beserta para anggotanya agar mengantisipasi terjadinya kesalahan dalam mengambil langkah politik.
-
Ketika Syaikh Abu Umar Al Baghdadi memutuskan untuk mendeklarasikan Daulah Islam Iraq tanpa seizin dari pimpinan pusat Al Qaeda, Syaikh Athiyah mengirimkan surat kepadanya pada tanggal 7 Jumadil Awwal 1431 H (21 April 2010), di antara isinya adalah:
“Kami menyarankan kepada saudara-saudara petinggi Daulah Islam untuk membentuk dewan kepemimpinan sementara yang mengelola (embrio Daulah Islam) selama berlangsungnya musyawarah, kami juga melihat bahwa yang terpenting adalah mereka terus mempertahankan dewan sementara tersebut hingga mereka mengirimkan kepada kami nama-nama calon pemimpin beserta biografi dan kualifikasinya, untuk kemudian kami kirimkan kepada Syaikh Usamah bin Ladin agar beliau memilihkannya untuk kalian.”
-
Kemudian Syaikh Usamah mengirimkan surat kepada Syaikh Athiyatullah pada tanggal 24 Rajab 1431 H (6 Juli 2010) yang berisi:
“Sebaiknya anda memberikan informasi yang cukup mengenai jati diri saudara Abu Bakar Al Baghdadi – yang telah ditunjuk untuk menggantikan saudara Abu Umar Al Baghdadi – , Wakil pertamanya dan Abu Sulaiman. Kami juga menganjurkan kepadamu untuk memberikan nama-nama calon pemimpin yang lebih beragam namun tetap masih anda percayai di sana, hingga urusan ini menjadi jelas bagi kami”.
Ini adalah surat yang ditemukan oleh pasukan Amerika di rumah beliau di Abottabad, surat ini telah mereka publikasikan dengan memberikan nomer seri SOCOM-2012-0000019 Orig.
-
Maka Syaikh Athiyatullah menjawab dengan suratnya pada tanggal 5 Sya’ban 1431 H (17 Juli 2010), isinya :
“Insya Allah kami akan mencari informasi tentang jati diri Abu Bakar Al Baghdadi, wakilnya dan Abu Sulaiman An-Nashir liddinillah, dan akan kami berikan kepada anda datanya dengan lebih terperinci”.
-
Kemudian Syaikh Athiyatullah mengirimkan surat kepada departemen informasi Daulah Islam Iraq pada tanggal 20 Syawwal 1431 H (29 September 2010) yang berisi:
“Para masyayikh (maksudnya pimpinan pusat Al Qaeda) meminta kepada kalian rincian biografi tentang masyayikh kalian yang berada di tampuk kepemimpinan Daulah yang baru yaitu: Abu Bakar Al Baghdadi, Amirul mukminin di Daulah Islam Iraq, wakilnya dan menteri pertahanannya, dan jika kalian hendak menambahkan biografi para pemimpin lainnya maka tidak mengapa, kemudian jika memungkinkan sebaiknya kalian mengabarkan hal ini kepada Masyayikh kalian agar mereka sendiri yang menuliskan biografi tentang diri mereka, atau merekamnya dalam bentuk audio”.
-
Lalu perwakilan majelis syuro Daulah Islam mengeluarkan jawaban pada awal bulan Dzul Qa’dah 1431 H (9 Oktober 2010) sebagai berikut:
“Saudaraku yang terhormat, surat anda telah sampai kepada kami pada bulan Rajab 1431 H, begitu juga surat sebelumnya. Yaitu surat-surat yang berisi beberapa arahan dari para Masyayikh yang terhormat (petinggi Al Qaeda) untuk kelangsungan Daulah dan yang berisi arahan untuk menunda pengangkatan amir baru Daulah Islam. Akan tetapi surat tersebut sampai kepada kami setelah diumumkannya amir baru untuk Daulah Islam dan kami selalu memutuskan segala hal berdasarkan arahan dari para masyayikh kalian seperti yang telah diketahui bersama.
…………………
Perlu dicatat wahai para masyayikh dan pemimpin kami, bahwa Daulah Islam Iraq kalian ini tengah berada dalam kondisi yang baik dan konsisten dalam berjuang.
………………..
Wahai para syaikh yang kami hormati, setelah terbunuhnya dua syaikh kami, para anggota majelis syuro berusaha untuk menunda pengumuman ketua baru hingga datangnya keputusan dari kalian (pimpinan pusat Al Qaeda), akan tetapi kami tidak dapat menunda lebih lama lagi karena beberapa sebab, sebab terpentingnya adalah musuh-musuh kami yang berada di dalam maupun di luar Daulah mulai berusaha untuk menyelinap.
…………………
Para ikhwah di sini terutama Syaikh Abu Bakar dan majelis syuro menyetujui jika kepemimpinannya hanya sementara. Dan apabila ada utusan siapapun orangnya yang berasal dari para masyayikh kalian – jika mereka memandang bahwa dengan keberadaan orang tersebut dapat mewujudkan kebaikan – untuk ditunjuk sebagai amir, maka menurut kami tidak ada masalah, dan setiap anggota di sini wajib untuk menjadi bala tentara yang mendukungnya serta mendengarkan dan mentaati perintahnya. Ini adalah konsekuensi yang telah disepakati oleh majelis syura Daulah Islam serta Syaikh Abu Bakar hafizhahumullah”.
-
Setelah kesyahidan Syaikh Usamah Rahimahullah, Syaikh yang terhormat Abu Bakar Al Baghdadi mengeluarkan penyataan yang di antara isinya:
“Bagiku, jika saya yakin bahwa Syaikh Usamah bin Ladin telah syahid, maka bagi saudara-saudara beliau para mujahidin tidak akan bertambah di dalam diri mereka kecuali ketetapan hati dan keteguhan dalam berjuang, maka saya katakan kepada saudaraku yang berada di Tanzhim Al Qaeda beserta pemukanya yaitu Syaikh Al Mujahid Aiman Az-Zhawahiri hafizhahullah: Semoga Allah memperbanyak pahala kalian dan menghibur diri kalian atas musibah yang menimpa kalian, maka tempuhlah jalan perjuangan ini dengan disertai keberkahan dari Allah, dan bergembiralah kalian! Bahwa kami, Daulah Islam Iraq di sini akan terus berusaha menjadi orang-orang yang setia dalam menempuh jalan perjuangan ini tanpa ada kata mundur dan menyerah, dan Demi Allah! Sesungguhnya darah kalian adalah darah kami juga, dan kemusnahan kalian berarti kemusnahan bagi kami pula!”
-
Setelah pernyataan dari Syaikh Abu Bakar tersebut, kurir Daulah Islam menyampaikan surat kepada Syaikh Athiyatullah pada tanggal 20 Jumadil Akhir 1432 H (24 Mei 2011) yang di antara isinya adalah:
“Syaikh (Abu Bakar) telah mewasiatkan kepada kami untuk menenangkan kekhawatiran kalian terhadap kondisi kami di sini, karena sesungguhnya kami berada pada kondisi yang baik, terus berkembang dan tetap berpegang teguh, Alhamdulillah. Beliau juga bertanya siapakah yang menjadi amir baru bagi tanzhim kalian (Al Qaeda), dan bagaimana pendapat kalian tentang bai’ah yang akan kami lakukan, apakah harus bai’ah terang-terangan ataukah dengan cara sembunyi-sembunyi sebagaimana yang terjadi selama ini?
Agar kalian mengetahui bahwa para ikhwah di sini adalah senjata kalian yaitu bagaikan anak panah yang berada di dalam tabung milik kalian dan hubungan mereka dengan kalian adalah sebagaimana yang dikatakan oleh Syaikh (Abu Bakar): “… Sesungguhnya darah kalian adalah darah kami juga, dan kemusnahan kalian berarti kemusnahan bagi kami pula!”
-
Setelah saya memegang tampuk kepemimpinan menggantikan Syaikh Usamah, Syaikh Abu Bakar Al Baghdadi Al Husaini menyatakan kepadaku bahwa saya adalah pemimpinnya, surat ini tertanggal 29 Jumadil Awwal 1434 H (10 April 2013), beliau memulainya dengan :
“Kepada Amir kami yang terhormat”
Kemudian ia mengakhiri suratnya dengan berkata:
“Saya mendapatkan kabar bahwa Al Jaulani telah mengeluarkan pernyataan audio yang berisi bai’ah terhadap kalian secara langsung, ini merupakan hal yang sudah direncanakan olehnya untuk membentengi diri beserta kroninya dari konsekuensi hukuman setelah apa yang mereka perbuat mulai dari dosa-dosa dan musibah.
Dan hamba yang faqir ini (Al Baghdadi) beserta saudara-saudaranya di Syam menilai bahwa para Masyayikh kami di Khurasan agar mengumumkan pendapat mereka secara tegas dan jelas sehingga masalah ini menjadi terselesaikan sebelum jatuhnya korban yang tidak diinginkan. Dan agar kami tidak menjadi beban berat yang baru bagi umat.
Kami juga melihat bahwa setiap dukungan kepada kalian yang diberikan oleh si pengkhianat ini walaupun hanya sedikit maka akan menimbulkan fitnah yang besar, dan akan menyebabkan tumpahnya darah kaum muslimin. Dan sesungguhnya penundaan kalian untuk menyatakan sikap yang benar akan menyebabkan hal yang tak diinginkan diatas menjadi kenyataan dan akan memecah belah barisan para mujahidin serta menjatuhkan pamor Jamaah yang tak akan ada obatnya kecuali dengan menumpahkan darah lebih banyak lagi.”
-
Syaikh Abu Muhammad Al Adnani juga mengeluarkan kesaksian yang diakhiri dengan mengatakan:
“Ditulis oleh hamba yang faqir, Abu Muhammad Al Adnani pada tanggal 19 Jumadil Awwal 1434 H (31 maret 2013) dengan memohon ampun kepada Allah Ta’ala, kemudian kepada umat ini, serta kepada para pemimpin umat ini yaitu Syaikh Dr. Aiman Az-Zhawahiri dan Syaikh Dr. Abu Bakar Al Baghdadi hafizhahumullah.”
-
Syaikh Abu Bakar Al Baghdadi mengirimkan surat pada tanggal 21 Ramadhan 1434 H (29 Juli 2013) kepada salah seorang penanggung jawabku dalam jamaah Al Qaeda, isinya adalah:
“Kami telah mempelajari surat dari Syaikh Dr. Aiman Az-Zhawahiri yang terakhir dengan pembelajaran pada tiga tahap:
- Tahap musyawarah dengan para petinggi Daulah Islam yang terdapat di Syam.
- Tahap musyawarah dengan para pemimpin wilayah di Syam yang juga merupakan anggota majelis syuro kami.
- Para anggota komite syariat di Daulah Islam juga mempelajari surat tersebut dari sisi syariatnya.
Maka kami tidak menetapkan keputusan apapun kecuali setelah jelas bagi kami bahwa dalam ketaatan kami terhadap amir kami merupakan sebuah bentuk kemaksiatan kepada Rabb kami dan akan membuka jalan kehancuran bagi orang-orang yang berada bersama kami yaitu para mujahidin khususnya para muhajirin, maka kami mentaati Rabb kami dan mengutamakan untuk meraih ridha dari-Nya daripada ridha amir. …… Dan tidaklah disebut tidak beradab orang yang menentang perintah amirnya karena dia melihat di dalamnya ada kebinasaan bagi mujahidin dan kemaksiatan.”
Sampai di sini, maka saya cukupkan beberapa contoh muamalah kami dengan Daulah Islam Iraq.
-
-
Sedangkan pertanyaan Dr. Hani As Siba’i tentang asal hukum dari permasalahan ini, apakah ini adalah permasalahan antara amir dengan tentaranya ataukah permasalahan antara dua jamaah yang kemudian bersepakat untuk membawanya ke meja hukum (pimpinan pusat)?
Maka saya jawab: Saya telah menjelaskannya secara terperinci dalam surat saya yang panjang terhadap Daulah Islam pada tanggal 28 Syawwal 1434 H (4 September 2013), saya menegaskan di dalamnya bahwa ini adalah keputusan hukum dari seorang pemimpin kepada anak buahnya dan bukanlah sebuah keputusan hukum dari seorang hakim yang diminta untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi antara dua belah pihak yang bertikai.
-
Sedangkan terhadap pertanyaan yang terkadang ditanyakan oleh beliau, yaitu mengapa jamaah Al Qaeda beserta pemimpinnya memuji dan meridhai Daulah Islam Iraq sedangkan terhadap Daulah Islam Iraq dan Syam tidak?
Maka saya jawab: Walaupun pimpinan umum Al-Qaeda dan amirnya Syaikh Usamah tidak diminta restu dan pendapat sebelum deklarasi ISI (sebagaimana pendirian ISIS juga tidak meminta restu kepada Qiyadah Al-Qaidah–pent), namun qiyadah mengakui bahwa ada beberapa perbedaan yang mendasar antara ISI dan ISIS yaitu:
-
Sesungguhnya Daulah Islam Iraq tidak didirikan sebagaimana Daulah Islam Iraq dan Syam. yaitu didirikan diatas kobaran api fitnah antar sesama mujahidin dan untuk menghindari pertumpahan darah antar kaum muslimin setelah pembentukan Jabhah Nushrah.
-
Daulah Islam Iraq dideklarasikan setelah penyelenggaraan musyawarah antara majelis syuro mujahidin dengan kabilah-kabilah sunni disana sebagaimana yang telah disampaikan oleh Abu Hamzah Al Muhajir Rahimahullah, beliau adalah sosok yang kami percayai setelah kami bergaul dengannya dalam waktu yang lama, beliau selalu berusaha untuk berkomunikasi dengan jamaah-jamaah jihad lainnya agar bergabung bersama di dalam barisan Daulah Islam Iraq, sedangkan deklarasi Daulah Islam Iraq dan Syam terwujud setelah diselenggarakannya musyawarah terbatas di kalangan internal Daulah saja dan Jabhah Nushrah mengaku tidak diajak bermusyawarah.
-
Terwujudnya deklarasi Daulah Islam Iraq dan Syam adalah disebabkan perbedaan yang jelas menyelisihi perintah dari pimpinan pusat Al Qaeda, yaitu perintah kepada seluruh anggotanya yang berada di Iraq dan Syam agar tidak tampil secara resmi di Syam dengan mengatasnamakan Al Qaeda.
Bahkan secara umum Al Qaeda cenderung untuk tidak mengumumkan pembentukan pemerintahan dalam bentuk apapun pada tahap ini, dan itu adalah persoalan yang telah ditekankan oleh Syaikh Usamah bin Ladin dalam suratnya yang telah dipublikasikan oleh Amerika dengan nomer seri: SOCOM-2012-0000019 Orig, dan telah diulangi oleh Syaikh Abu Yahya Al Libi rahimahumallah kepada saudara-saudara yang berada di Daulah Islam Iraq, kemudian saya tegaskan kembali kepada Syaikh Abu Bakar Al Baghdadi hafizhahullah dalam surat saya kepada beliau tertanggal 25 Jumadil Akhir 1435 H (26 April 2014), saya berkata kepadanya di dalam surat:
Dan jika kalian bertanya terlebih dahulu tentang pendapat kami terhadap deklarasi Daulah, maka niscaya kami tidak akan menyetujuinya, karena kami menilai sisi madharatnya lebih besar dari sisi manfaatnya, dan juga karena asset Daulah di Syam belum terlalu memadai.
-
Deklarasi Daulah Islam Iraq dan Syam akan menimbulkan bencana dalam pergerakan politik penduduk Syam, karena setelah rakyat Syam keluar dan melakukan demonstrasi mendukung Jabhah Nushrah setelah ia dimasukkan ke dalam daftar teroris oleh Amerika, dan juga mereka mengutuk deklarasi Daulah Islam di Iraq dan Syam karena memberikan keuntungan bagi Assad. Deklarasi ini juga akhirnya menimbulkan provokasi di antara jamaah-jamaah jihad lainnya karena mereka menilai bahwa Daulah memaksa mereka untuk bergabung tanpa ada kesepakatan dan musyawarah terlebih dahulu.
-
Deklarasi Daulah Islam di Iraq dan Syam juga menimbulkan perselisihan di dalam tubuh jamaah yang tadinya bersatu ini, dan berakibat timbulnya peperangan. Syaikh Abu Bakar Al Baghdadi juga mengancam bahwa dengan adanya dukungan dari Al Qaeda kepada Jabhah Nushrah dan penundaan dari Al Qaeda untuk menyatakan sikap yang tegas – tentang deklarasi daulah – maka akan menimbulkan pertumpahan darah bagi pihak yang memulai mencari masalah.
-
Hingga kini, darah kaum muslimin masih terus mengalir di bumi Syam, maka apabila Daulah Islam Iraq dan Syam menerima keputusan hukum yang berusaha untuk mencegah pertumpahan darah dan fitnah sesama mujahidin, kemudian ia menarik diri kembali ke Iraq yang membutuhkan kehadiran mereka, jika ia menerimanya, dan mengikuti prinsip musyawarah yang benar serta mendengar dan patuh pada perintah pemimpinnya, serta tidak memberontak terhadap pemimpin dan jamaah induk mereka, maka saya mengira mereka akan berhasil untuk menjauhkan diri dari pertumpahan darah antar sesama muslim dan memenangkan peperangan melawan pemerintah syiah syafawiyah serta memberikan pertolongan terhadap Ahlus sunnah di sana secara berlipat ganda. Segala puji bagi Allah atas setiap keadaan.
-
***
Perintah dan Seruan
Sedangkan perintah ini kami tujukan kepada Syaikh Al Fatih Abu Muhammad Al Jaulani hafizhahullah beserta seluruh pasukannya yang berada di Jabhah Nushrah, serta seruan yang bersifat saran kepada jamaah-jamaah jihad agar secepatnya menghentikan pertikaian dan permusuhan terhadap saudara-saudara mereka sesama mujahidin dan seluruh kaum muslimin dan mendedikasikan secara total diri mereka untuk memerangi musuh-musuh Islam dari kaum Ba’ats, Nushairiyah dan para pendukung mereka dari kaum syiah.
Saya juga mengulangi permintaan saya yang berkali-kali, agar seluruh elemen mujahidin tunduk dan menerima hukum yang telah ditetapkan oleh Mahkamah Syariah Independen terhadap mereka.
Saya juga meminta kepada semua orang agar menghentikan perbuatan saling tuduh dan mencaci di dalam media massa dan sarana informasi lainnya yang akan memperuncing pertikaian ini, dan agar mereka menjadi penyokong kebaikan dan pencegah keburukan bagi para mujahidin.
***
Peringatan dan Nasehat
Kami menasehati kepada seluruh mujahidin di bumi Syam agar menghentikan pertumpahan terhadap darah orang yang tak bersalah, menghentikan pembunuhan terhadap para komandan jihad dan syaikhnya, hentikanlah! Karena darah kalian dimata kami adalah agung dan tak bernilai harganya, kami juga berharap kalian dapat mengorbankan diri kalian dalam memerangi musuh-musuh Islam.
Sedangkan kepada Syaikh Abu Bakar Al Baghdadi hafizhahullah dan orang-orang yang bersamanya, maka kami menasehati agar kalian kembali bersikap mendengar dan patuh terhadap perintah dari pemimpin kalian, kembalilah ke jalan yang telah diijtihadkan oleh para masyasyikh dan umara kalian dan kembalilah ke jalan jihad dan hijrah yang telah ditempuh oleh para pendahulu kalian.
Fokuslah kepada permasalahan Iraq yang tengah terluka, yang lebih membutuhkan kalian, fokuslah ke sana walaupun kalian mendapati bahwa diri kalian merasa terzhalimi dan dicurangi, cukupkanlah pembantaian berdarah ini, fokuslah kepada para musuh Islam dan Sunnah di Bumi jihad dan ribath Iraq.
Dengarkanlah seruanku ini demi menjaga darah kaum muslimin yang haram untuk ditumpahkan serta mempersatukan barisan mereka dan memenangkan mereka dari para musuh mereka walaupun kalian diuji oleh hantaman kezhaliman.
Kepada Syaikh Abu Bakar Al Baghdadi, contohlah sikap kakekmu yaitu Hasan bin Ali Radhiyallahu anhuma, beliau rela menanggalkan kedudukannya sebagai khalifah demi menghindari pertumpahan darah kaum muslimin, perhatikanlah kabar gembira yang telah disampaikan oleh kakeknya yang juga merupakan kakekmu yaitu Nabi Muhammad SAW, beliau telah bersabda:
ابْنِي هَذَا سَيِّدٌ وَلَعَلَّ الله أَنْ يُصْلِحَ بِهِ بَيْنَ فِئَتَيْنِ مِنْ الْمُسْلِمِينَ
Sesungguhnya anakku ini adalah sayyid (pemimpin) dan dengan perantaraannya Allah akan mendamaikan dua kelompok besar kaum Muslimin . [HR. Bukhari No.3463].
Apakah tidak cukup bagimu kabar gembira ini? Apakah anda tidak senang dengan kehormatan yang telah diberikan oleh Nabi kepadamu? Apakah anda tidak bersedia untuk mengambil keputusan yang dengannya maka Allah akan mengangkat derajat dan memberikan kelapangan kepadamu di dunia maupun di akhirat dengan izin dan taufik-Nya?
Agar anda menghadang musuh-musuh Islam yang berada di Iraq yang para penduduknya lebih membutuhkan kehadiranmu, dan agar kobaran api fitnah ini menjadi padam serta kaum muslimin akan kembali mempersembahkan kepadamu kecintaan dan rasa persaudaraan mereka.
Bertawakkallah anda kepada Allah! Terimalah keputusan ini, maka anda akan mendapati bahwa seluruh mujahidin beserta para pendukung mereka akan memberikan dukungannya kepadamu.
Wahai Syaikh yang kami hormati, contohlah perbuatan kakekmu, jadilah seorang peneladan terbaik dari sikap seorang teladan yang terbaik pula, ikutilah jalan yang telah ditempuh oleh nabimu, maka anda akan meraih kegemilangan di dunia dan akhirat, dengan karunia Allah.
Akhir seruan kami, Alhamdulillah Rabbil Alamin, shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Diedit oleh Tim Arrahmah dari terjemahan Muqawamah.com
Rekaman Audia via Youtube
Link Download
MP3
https://archive.org/download/shehadaemam/shehada.mp3
WORD
https://archive.org/download/shehadaemam/shehada.docx
PDF
https://archive.org/download/shehadaemam/shehada.pdf
(aliakram/arrahmah.com)