(Arrahmah.com) – Kekejaman terhadap Muslim di Arakan memuncak lagi. Dalam beberapa hari saja, pekan lalu, ratusan Muslim meninggal dan ribuan rumah mereka habis dibakar akibat diserang oleh orang-orang Musyrik Buddha dengan bantuan pasukan keamanan. Sementara ribuan lainnya yang masih hidup dan mencoba menyelamatkan diri pergi dengan perahu melalui sungai-sungai, namun mereka juga dikejar-kejar dan dihalangi oleh warga Buddhis dan pasukan keamanan, bahkan sebagian mereka meninggal dan jasad mereka mengambang di atas air.
Hingga saat ini, pemerintah Burma belum melakukan tindakan signifikan untuk menghentikan kekejaman terhadap Muslim Rohingya. Bahkan diduga kuat bahwa pemerintah mendukung aksi pembersihan etnis Muslim ini. Dan juga dunia internasional sampai saat ini belum bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan hidup Muslim di Arakan. Oleh karena itu, sekali lagi organisasi-organisasi pro-Muslim Rohingya menyeru kepada masyarakat internasional untuk segera melakukan tindakan demi menyelamatkan kaum Muslimin di Arakan dari ekstremis Buddhis Rakhine. Berikut ini adalah seruan darurat dari beberapa organisasi pro-Rohingya kepada dunia internasional untuk segera membantu Muslim Rohingya.
***
Kami menyatakan keprihatinan serius kami bahwa kekerasan brutal sekarang sedang terjadi kembali di Arakan, dan kami sangat mengutuk pembantaian masal, pembakaran dan penghancuran rumah-rumah Muslim serta pemerkosaan para wanita mereka.
Sejumlah warga desa (Muslim) yang diteror melarikan diri dengan perahu-perahu yang dilaporkan telah ditenggelamkan, dan banyak jasad sekarang mengambang di laut dan sungai-sungai. Akibat dari kekejaman masal ini, yang menyebabkan kerugian jiwa dan materi, adalah terlalu besar. Terkhusus, kota pelabuhan Kyaukpyu yang sekarang telah dibersihkan dari orang-orang Islam.
Sejak bulan Juni, kekerasan di Arakan ini telah menewaskan sekitar 5.000 nyawa Muslim, meninggalkan lebih dari 100.000 dari mereka kehilangan rumah, serta ribuan lainnya ditahan, jumlah yang luka dan disiksa tak diketahui. Pemerintah Burma TIDAK HANYA gagal melindungi penduduk Muslim Rohingnya tetapi juga menjadi kekuatan utama dibalik penganiyaan sistematis terhadap mereka. Buktinya para aparatur pemerintah bersama polisi, tentara dan pasukan keamanan terlibat secara langsung dalam membunuhi mereka dan membakar desa-desa mereka.
Presiden Thein Sein mengatakan kepada UNHCR (Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi) pada bulan Juli bahwa Burma/Myanmar tidak akan bertanggung jawab atas warga Rohingya karena mereka bukan warga negra dan bukan “etnis kami.”
Karena Burma secara nyata gagal untuk melindungi populasi Rohingya, tanggung jawab untuk melindungi mereka atau kewajiban untuk mencegah dan menghentikan genosida dan kekejaman masal ini, sekarang terletak pada masyarakat internasional.
Oleh karena itu, kami mendesak komunitas internasional seperti PBB, OKI, EROPA, ASEAN, INGGRIS, AMERIKA SERIKAT dan sekutu-sekutu Barat mereka dan para tetangga Burma untuk mengambil tindakan efektif bersama saat ini untuk melindungi rakyat Muslim Rohingya di Arakan, sesuai dengan Piagam PBB. Atau jika tidak, masyarakat minoritas tak dilindungi ini akan dihilangkan.
Yang bertandatangan dalam pernyataan gabungan ini:
1. Arakan Rohingya National Organisation (ARNO),
2. Burmese Rohingya Organisation UK (BROUK),
3. Burmese Rohingya Association Japan (BRAJ),
4. Burmese Rohingya Community in Australia (BRCA)
5. Burmese Rohingya Association Deutschland (BRAD)
6. Burmese Rohingya Community in Norway (BRCN)
7. Burmese Rohingya Community in Netherlands (BRCNL)
8. Rohingya Community in Demark (RCD)
9. Burmese Rohingya Association in Thailand (BRAT)
10. Rohingya League for Democracy Burma (RLDB)
11. Rohingya Society Malaysia (RSM)
Informasi lebih lanjut :
Aman Ullah: + 880-15584 8691
Tun Khin: + 44- 788 871 4866
(26/10/2012)
Kaladan Press
(siraaj/arrahmah.com)