(Arrahmah.com) – Salah seorang ulama besar Suriah yang giat menggalang dukungan kaum muslimin bagi revolusi rakyat Suriah, Syaikh Adnan ‘Ar’ur tampil dalam sebuah acara dialog di stasiun Al-Aqsha TV pada Kamis (3/1/2013) malam.
Dalam kesempatan tersebut beliau menyampaikan sebuah seruan darurat kepada kaum muslimin di negara-negara Teluk dan negara-negara Arab. Beliau menghasung mereka untuk mendukung jihad rakyat muslim Suriah dengan doa dan harta.
Beliau menjelaskan bahwa selama sepekan terakhir terjadi pertempuran paling dahsyat sejak meletusnya revolusi Suriah pada Maret 2011. Pertempuran antara mujahidin Islam dan tentara rezim Nushairiyah Suriah itu akan menentukan nasib revolusi. Jika mujahidin memenangkan pertempuran tersebut, maka kemenangan dan pembebasan Suriah akan diraih oleh mujahidin. Berikut ini terjemahan seruan darurat beliau tersebut.
“Terjadi tujuh pertempuran hari ini, sejak seminggu yang lalu berlangsung di Suriah. Benar-benar perang pemisah antara yang haq dan bathil. Pertempuran yang genting, beringas dan belum pernah terjadi sedahsyat ini sejak revolusi dimulai. Doakanlah…doakanlah…doakanlah…dan dukunglah serta bantulah!
Wahai penduduk negara-negara Teluk, wahai penduduk Mesir dan Sudan, hai penduduk Lebanon dan Yordania, berdoalah, berdoalah, berdoalah! Wahai orang-orang Arab Islam yang mulia, di Libya dan Maroko, berdoalah…berdoalah..!
Tujuh pertempuran hebat yang akan memisahkan antara yang haq dan yang bathil terjadi pada minggu ini.
Perbanyaklah dalam berdoa dan ulang-ulangilah untuk memohon kepada Allah. Sekarang malam Jum’at, besok hari Jum’at, malam ini penuh barakah. besok masih ada satu jam sesudah Ashar yang merupakan saat yang penuh berkah sebelum Maghrib merupakan waktu terkabulnya doa, perbanyaklah…perbanyaklah…dan perbanyaklah!
Jangan kalian melupakan kami dengan bantuan dan dukungan kalian agar tidak hilang apa yang kami himpun, janganlah kalian melupakan kami!!
Demi Allah, sekiranya bukan karena Allah, kemudian karena bantuan kalian, niscaya perjuangan kami akan berhenti.
Umumkanlah kepada khalayak ummat, semoga Allah memberi taufik kepada kalian. Saudara-saudara kalian sedang menunggu. Dua potong roti sebagai pengganjal perut di waktu panas dan dingin, sama dengan peluru yang kita sumbangkan sebagai amunisi mereka.
Takutlah kalian kepada Allah…takutlah kalian kepada Allah! Tidak ada bagi kami tempat bernaung setelah Allah kecuali kepada kalian… kecuali kepada kalian. Kami berdoa memohon keselamatan, dan bila kami menang dalam peperangan ini…maka akan terjadi penaklukan dengan izin Allah Ta’ala.”
(siraaj/muhib al-majdi/arrahmah.com)