YERUSALEM (Arrahmah.id) — Seribu warga ultra nasionalis Yahudi meneriakan yel-yel “matilah orang Arab” sambil mengibarkan bedera Israel di depan Gerbang Damaskus, komplek Masjid Al Aqsa, lapor NDTV (20/4/2022).
Mereka datang untuk memperkeruh suasana di komplek Al Aqsa yang dalam beberapa hari terakhir memanas.
Di antara para demonstran nampak anggota parlemen sayap kanan Itamar Ben Gvir, seorang politisi oposisi yang kontroversial.
Ben Gvir sendiri telah dilarang mendekati area Gerbang Damaskus pada hari sebelumnya oleh Perdana Menteri Naftali Bennett.
“Saya akan mengatakannya dengan jelas, saya tidak tinggal diam,” kata Ben Gvir. “Saya tidak diperbolehkan memasuki gerbang Damaskus. Berdasarkan hukum apa?”
Namun, mencegah terjadinya kekerasan lebih lanjut, pihak keamanan Israel memblokir kerumuman itu dari pertemuan dengan warga muslim Palestina.
Ketegangan meningkat di Yerusalem timur yang diduduki Israel di tengah hampir sebulan kekerasan meningkat di tengah festival Paskah Yahudi yang bertepatan dengan bulan suci Ramadhan.
Bentrokan di sana antara demonstran Palestina dan pasukan Israel menyebabkan lebih dari 170 orang terluka pada hari Jumat dan Minggu.
Bennett sebelumnya mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia telah memblokir rapat umum Ben Gvir karena alasan keamanan.
“Saya tidak berniat membiarkan politik kecil membahayakan nyawa manusia,” kata Bennett dalam sebuah pernyataan.
“Saya tidak akan membiarkan provokasi politik oleh Ben Gvir untuk membahayakan tentara IDF (tentara Israel) dan petugas polisi Israel, dan membuat tugas mereka yang sudah berat menjadi lebih berat”.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dia sangat prihatin dengan situasi yang memburuk di Yerusalem dan sedang berhubungan dengan pihak-pihak untuk menekan mereka agar menurunkan ketegangan, menghindari tindakan kekerasan, dan retorika perovokasi, menurut sebuah pernyataan dari juru bicaranya di New York. (hanoum/arrahmah.id)
https://twitter.com/theIMEU/status/1516841789185040385