(Arrahmah.com) – Abu Bashir As-Syami memutuskan untuk menulis kesaksiannya tentang fitnah yang terjadi di bumi Jihad Syam karena merasa memiliki tanggung jawab atas darah yang terus mengalir di negeri kaum Muslimin itu dengan harapan bahwa catatan ini dapat menambah nilai positif bagi perjalanan jihad Islam.
Ia menyampaikan kesaksian yang menyoroti kinerja “Daulah Islam”, atau kelompok Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, ini berdasarkan apa yang ia lihat dengan mata kepalanya sendiri dan berdasarkan apa yang ia dengarkan dari para saksi dari dua pihak yang terlibat, supaya jihad Islam tidak terjerumus ke dalam kesalahan-kesalahan pengalaman jihad sebelumnya.
Berikut terjemahan serial kesaksian Abu Bashir As-Syami bagian pertama yang dipublikasikan oleh Muqawamah Media pada Rabu (11/2/2015).
بسم الله الرحمن الرحيم
MUQADDIMAH
- Setelah muncul desakan dari puluhan ikhwah dan setelah melakukan istikharah serta musyawarah, kemudian karena merasa ada tanggung jawab terhadap aliran darah yang masih terus mengalir di negeri kaum muslimin secara umum dan bumi Syam serta Iraq secara khusus, saya memutuskan untuk menulis sebuah catatan baru yang berisi kesaksian saya mengenai era yang genting dari sejarah perjalanan jihad islam, dengan menyoroti kinerja Daulah yang saya saksikan dengan mata kepala saya sendiri dan saya dengarkan sendiri dari para saksi dari kedua belah pihak.
- Saya berharap bahwa catatan ini dapat menambahkan nilai positif bagi perjalanan jihad islam, sehingga bisa menjauhkannya dari terjerumus ke dalam kesalahan-kesalahan pengalaman jihad Suriah secara khusus dan pengalaman jihad global secara umum.. saya akan mencantumkan kronologi suatu peristiwa, kemudian saya akan mencantumkan pula reaksi terhadap peristiwa itu sehingga saya dapat membantu para mufti dan para pakar syariat pada pengalaman jihad yang akan datang untuk memahami apa saja dampak dari fatwa-fatwa mereka, karena kaedah syariat mengatakan bahwa yang dianggap itu adalah hasil akhirnya.
- Peristiwa-peristiwa yang akan kami rangkum nantinya tidak bermaksud hanya sekedar cerita, karena tujuan kami adalah menganalisa pengalaman jihad Daulah, bahkan lebih jauh dari itu, saya ingin memberi hadiah kepada para penyimak tulisan ini dengan hadiah yang jarang, saya akan menentang sikap Daulah pada beberapa peristiwa kemudian saya akan membandingkannya dengan sikap faksi-faksi lain (seakan-akan anda sedang membaca sebuah buku tentang fiqh perbandingan) agar kita dapat mengenal lebih jauh akan hasil yang didapat oleh masing-masing jalur yang ada. Tujuan saya dari semua ini adalah, seperti yang saya katakan, untuk memperkaya pengalaman jihad dan merapikan jalan agar mudah dilalui oleh mereka yang berjalan setelah kita.
- Permasalahannya tidak terletak pada puluhan isu, informasi tidak utuh dan rumor yang disebarkan oleh ribuan ikhwah seputar pengalaman jihad ini (baik itu yang pro maupun kontra). Yang menjadi permasalahan adalah ketika ada orang yang menerima informasi dari satu peristiwa namun yang ia terima hanya permukaannya saja, dan tidak mencari tahu secara mendalam mengenai apa motivasi dan keyakinan yang menjadi dasar tindakan sang pelaku. Catatan ini saya tulis setelah melewati fase yang sangat lama, dimana saya menolak untuk melontarkan ucapan apapun mengenai Daulah meskipun ada banyak desakan dari para ikhwah. Karena jawaban dari pertanyaan yang terkenal berikut ini, “Apa pendapatmu mengenai Daulah?” tidak bisa diungkapkan dengan beberapa patah kata atau bahkan makalah, masalah ini jauh lebih rumit. Masalah ini tidak sesingkat pertanyaan, apakah Daulah membunuh si fulan atau tidak? Memang pertanyaan ini penting, namun ada yang lebih penting; mengapa Daulah membunuhnya? Apakah karena Daulah mengganggapnya sebagai seorang murtad? Atau seorang perusak? Atau, apa mungkin sebenarnya Daulah tidak membunuhnya, yang membunuhnya adalah para oknum Daulah? Apakah sang pembunuh ini membunuh korbannya berdasarkan ideologi pribadinya, atau berdasarkan keyakinan yang diajarkan oleh Daulah kepadanya? Saya kira sisi ini tidak difahami dengan jelas oleh mayoritas para penganalisa dan penulis dari kedua belah pihak.
- Catatan ini saya tulis dengan adil dan 100 persen netral, saya meminta kesepakatan dari para pembaca untuk tidak merasa terkesan dengan keterbukaan saya dalam menjabarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi dan kesaksian dari para saksi. Saya akan berusaha sekuat tenaga untuk menuliskan apa saja yang menguatkan argumen Daulah dan melemahkannya, akan tetapi saya juga akan mencurahkan pendapat saya pada beberapa poin dan setiap kali saya mencantumkan pendapat saya, saya akan menjelaskan bahwa ini adalah pendapat dan analisa saya, sehingga pembaca dapat membedakan mana pendapat saya dan mana peristiwa sejarah.
- Saya telah berusaha sekuat tenaga untuk berkomunikasi dengan para saksi mata serta para komandan yang jumlahnya sudah tak terhitung, khususnya komandan dari pihak Daulah, agar saya dapat mempercayai kesaksian mereka. Saya juga terus berusaha untuk membuktikan kebenaran suatu fakta sesuai dengan kadar kemampuan saya, bahkan saya pernah mencari tahu kebenaran mengenai satu kisah melalui banyak jalur, saya sendiri menerapkan beberapa prinsip dari metode jarh dan ta’dil dalam catatan saya ini, jika para ahli hadits saja masih ada yang mencacatkan sebagian hadits Bukhari, tentu saja saya lebih layak dituduh berdusta, mungkin karena kekeliruan saya, atau mungkin karena kekeliruan orang yang saya mintai informasi, jadi silahkan ingatkan saya, semoga kalian mendapatkan pahala.
- Kesaksian sejarah ini berbeda dari yang biasanya, jika biasanya para saksi menulis kesaksian mereka pasca peristiwa, maka saya menuliskannya di sela-sela berlangsungnya peristiwa itu, sehingga pembaca bisa ikut menambahkan kesaksiannya, karena jelas di antara kalian ada yang menyaksikan apa yang saya saksikan, dan menagalami apa yang tidak saya alami, maka ingatkanlah saya dengan sopan sehingga asya dapat menindak lanjutinya dengan menuliskan kesaksiannya setelah saya cari kebenarannya terlebih dahulu. Inilah inovasi catatan ini, perlahan-lahan catatan ini akan menjadi catatan kolektif yang kita tulis bersama-sama. Karenanya saya katakan kepada kalian bahwa partisipasi kalian sangat penting bagi saya, namun tetap sebelumnya saya akan mencari tahu kebenarannya serta menanyakannya kepada para saksi lain sebelum ajal menemui mereka. Catatan kolektif ini membuatku merasa gembira, karena catatan ini akan menjadi catatan yang paling teruji kebenarannya 100 persen, karena ditulis oleh lebih dari satu orang dan diawasi oleh seorang yang netral seperti saya, yang belum pernah dan tidak akan bergabung ke faksi manapun.
- Setelah saya melihat tulisan dari kebanyakan para pendukung Daulah serta perkembangan mereka akhir-akhir ini, dan pembelaan mereka yang membabi-buta, dan setelah saya membaca berita tentang aksi penyerangan para penyerang, maka saya menyadari bahwa:
- Foto-foto mengerikan mengenai peristiwa-peristiwa itu banyak yang dihapus, maka saya ingin menampilkan foto-foto yang belum sempat dilihat oleh orang-orang yang mengikuti perkembangan peristiwa tersebut.
- Saya juga menyadari bahwa di sekitar kita banyak para penulis islam, para ulama atau bahkan para mujahidin yang tidak berhak untuk berbicara mengenai permasalahan ini, mereka ada dua macam:
- Orang dari kalangan sipil dan bukan militer, ia tidak berani saling berhadapan langsung, dan ia tidak pernah berkutat dengan perlawanan terhadap musuh, ia membangun mindsetnya secara realistis, kau akan mendapati bahwa ia selalu condong kepada analisa yang mengedepankan rasa aman, ia lebih mengutamakan menetap di wilayah yang tenang, kita tidak perlu menerangkan bahwa golongan ini akan memberikan sikap kontra terhadap mayoritas sikap Daulah, setiap kali ada darah yang tumpah ia pasti akan berseloroh: “Lihatkan? Bukankah sudah kuperingatkan? Orang ini sulit memahami bahwa darah dan konflik bahkan terkadang resiko, adalah bagian dari perjalanan ini.
- Orang yang bertolak belakang dengan orang jenis pertama adalah mereka yang telah mencampur adukkan tamkin dan kekuasan dengan hasrat pikirannya. Sehingga mereka melindas batasan-batasan syari’at sekehendak hati mereka, dan para syar’i mereka menghiasi hal itu dengan takfir melebihi kewajaran. Dan akhirnya mereka mengabsahkan pembunuhan-pembunuhan mereka atas orang-orang beriman dengan dasar “tuduhan murtad”, sebenarnya apa yang telah mereka kerjakan (menumpahkan darah orang beriman) sungguh telah menggoncang langit dan bumi. Dan sayangnya para pemuda Daulah bahkan para penanggung jawab syariatnya terjangkiti dengan penyakit ini – sebagaimana yang akan kami terangkan – sikap ghuluw ini telah menjerumuskan mereka kepada perilaku terburu-buru dalam menvonis kafir, menghalalkan darah yang dilindungi, dan mencuri harta sebagian faksi islam, dengan meyakin bahwa itu adalah ghanimah yang boleh diambil dari orang-orang murtad.
- Merasa simpati terhadap perkembangan pesat Daulah, memberikan empati terhadap Daulah karena adanya serangan bom koalisi barat terhadapnya, dan merasa simpati terhadap ide khilafah yang digadang-gadangkan oleh Daulah, terpesona dengan film Flames of War, terpesona dengan pasukannya yang terkuat, dengan segala sesuatu yang mungkin memberikan dampak bagi pergerakan Islam. Namun syariat tidak mengakui semua itu ketika sentimen kekelompokan yang menjadi timbangan kemudian menggerakkannya dengan kaedah-kaedah syariat.
- Jadi kedustaan dan rumor yang selama ini disisipkan mengenai pengalaman jihad Daulah, sebagiannya akan kami netralisir, Insya Allah. “dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.” [Al Maidah: 8]
- Pembaca akan menemukan untaian kata yang elegan, ungkapan yang sejuk dan jauh dari caci-maki di dalam catatan ini, misalnya; kalian tidak akan mendapati saya menggelari Daulah dengan “Da’ish” dan “Khawarij”, akan tetapi sebagai gantinya, saya memperingatkan pembaca untuk tidak terpengaruh dengan kesejukan ungkapan saya, sehingga pandangannya mengenai Daulah menjadi lain, karena tetap saja kejahatan yang dilakukan oleh Daulah adalah besar.
- Hanya dengan menulis catatan ini, kehidupan saya berada di bawah ancaman besar, dan ini tidaklah mengada-ada, ada orang yang lebih utama dari pada saya di negeri ini yang telah dibunuh, namun tetap saja: “Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya.” Saya akan menuliskan segala apa yang saya yakini sebagai kebenaran karena Allah walaupun saya berada di bawah ancaman, memang kalau dihitung-hitung saya rugi dan sebelum saya menggariskan tinta hitam di atas lembaran putih, saya sadar bahwa saya akan mendapatkan cemoohan dan cacian, akan tetapi itu tidak masalah, ada banyak orang yang lebih mulia dari saya yang sudah mendapatkan anugerah ini, contohnya adalah Abdullah bin Salam, (apa komentar kalian mengenai Abdullah bin Salam? Mereka berkata: “Ia adalah orang terhormat di kalangan kami, putra dari orang yang terhormat di kalangan kami” namun ketika ia masuk islam, mereka berkata: “Ia adalah orang yang buruk di kalangan kami, putra dari orang yang buruk di kalangan kami). Ini ibarat sebuah lagu yang sedang populer dan disukai banyak orang, ketika saya menyanyikannya maka saya akan dipuji dan dicintai, dan tatkala saya menyanyikan lagu yang lain walaupun lebih baik, maka saya akan dicaci dan dimaki. Akan tetapi komentar itu tidak akan pernah berhenti, yang harus saya lakukan adalah mengabaikan semua cercaan dan umpatan terhadap diri saya, sehingga saya tidak terpedaya oleh godaan Syaithan atas diri saya dan mengabaikan keridhaan Allah. Pena itu tergantung dengan suasana hati sang pemiliknya, kami memohon kepada Allah agar senantiasa memberikan ketentuan yang baik kepada kita semua.
- Tekad saya untuk menuliskan kesaksian saya ini perlahan-lahan terus bertambah, dan tiba-tiba tekad ini mencapai puncaknya pada saat terjadi momentum bersejarah dari perjalanan jihad Suriah, yaitu intervensi militer dari koalisi barat. Sejak awal saya sudah menyadari bahwa orang-orang tak bersalah pasti akan dibinasakan, dan gelombang simpati akan berubah arah (saat ini sudah berubah) fase baru yang bersejarah sudah dimulai secara tiba-tiba, tanpa hati-hati dalam mencatat apa yang telah mendahuluinya dan yang lebih bahaya: ia mengalisa keadaan hari ini dengan memisahkan sebab dan faktor di hari kemarin yang mana kesimpulan dari peristiwa dan strategi hari ini masihlah menunggu hasil.
- Adapun yang banyak mendorong saya untuk merangkai catatan ini adalah karena di ujung sana saya melihat kesempatan yang luar biasa – akan saya sebutkan apa itu sebenarnya di akhir catatan ini – yang mana jika kesempatan itu diambil oleh kedua belah pihak (yang bertikai) maka saya bisa menjamin bahwa para pejuang kaum muslimin dapat menunaikan shalat Baitul Maqdis dalam waktu dekat ini, dan setelah itu pagar sihir yang selama ini menutupi cahaya kebenaran dari pandangan kaum muslimin akan musnah, dengan izin Allah.
Di dalam catatan berseri ini, anda bisa menyimak topik-topik berikut ini:
- Apakah sekarang adalah waktu yang tepat untuk menerbitkan kesaksian ini, padahal Daulah tengah dibombardir?
- Mengapa faksi-faksi lain memilih jalan lain selain jalan yang dipilih oleh Daulah?
- Mengapa faksi-faksi Islam belum juga menerapkan syariat hingga kini dan belum mendeklarasikan khilafah?
- Apa yang terjadi ketika Daulah bertindak tergesa-gesa? Peristiwa Pembantaian di Maskanah menjadi contohnya.
- Struktur neuron dan psikis yang ada pada saudara di Daulah (Baqiyah dan Tatamaddad)
- Jangan sibukkan dirimu untuk mencari siapa sebenarnya yang mulai membunuh, fokuslah pada motif kejahatan yang terjadi, baik itu dari sisi faktor keyakinan maupun faktor lainnya.
- Kesalahan fatal: pemahaman al wala’ wal bara’ yang difahamai secara keliru oleh Daulah (contohnya adalah pernyataan Daulah yang berkaitan dengan Jabhah Islamiyah)
- Kami tidak mengkafirkan kaum muslimin (Perang Straw Man)
- Kedustaan yang muncul seputar Daulah.
- Kekeliruan syariat seputar Daulah (Kali ini Daulah yang benar).
- Pertanyaan yang tidak ada manfaatnya: Apakah Daulah khawarij?
- Apakah Daulah disusupi? Analisa populer yang menenangkan: kita semua disusupi (contohnya adalah kasus mata-mata asal Maroko)
- Apakah perkembangan kekuasaan Daulah adalah perkembangan yang serupa dengan balon? (kerugian yang dialami oleh Daulah dalam pertempuran-pertempuran yang dijalaninya)
- Bagaimana mereka menciptakan ilusi agar faksi-faksi lain terseret ke dalam peperangan melawan koalisi zionis-Amerika?
- Ilusi 1: Koalisi barat datang untuk menyerang kalangan islam
- Ilusi 2: mereka tidak membiarkan kalian menumpas Basyar.. analisa palsu (kalian tidak memiliki keleluasaan untuk mengambil pilihan di saat perang)
- Ilusi 3: Basyar dan penguasa internasional mempunyai satu kepentingan yang sama, dan Bulan Sabit Syiah adalah pro terhadap penguasa Internasional (rumor yang disampaikan persis seperti ucapan ini).
- Ilusi 4: perang tidak akan bisa diselesaikan hanya dari udara (rumor yang disampaikan persis seperti ucapan ini).
- Ilusi 5: Apakah kita siap menerima kemarahan Amerika di Irak dan Afghanistan? (rumor yang disampaikan persis seperti ucapan ini).
- Ilusi 6: teror pemikiran dengan mengklaim bahwa faksi yang menolak untuk memerangi koalisi barat, maka ia adalah faksi rendahan dan hina.
- Ilusi 7: apa sikap sejati umat mengenai serangan koalisi barat terhadap Daulah?
- Ilusi 8: strategi kalian sama dengan strategi Partai An-Nur di Mesir, jadi apa bedanya?
- Alternatif dan jalan keluar lain yang belum pernah ditempuh oleh Daulah (bayangkan jika Daulah menempuhnya)
- Apakah boleh mengharapkan kehancuran Daulah di tangan koalisi?
- Kesaksianku terhadap 5 poin yang menentukan dari sejarah Daulah (analisa di balik peristiwa):
- Pembunuhan Abu Khalid Asy Syami
- Pembunuhan Abu Al-Miqdam, Sang Pemburu Tank
- Peristiwa Atarib (mengulangi kesalahan yang sama)
- Pembentukan Jabhah Islamiyah
- Perjanjian Istimewa (Perkembangan ideologi yang dialami oleh para penanggung jawab syariat di bumi Syam)
- Mengapa saya tidak bersedia memerangi Daulah, apakah saya rela hidup di bawah kekuasaannya?
- Apakah benar bahwa itu adalah kesalahan individu?
- Apakah benar Daulah memiliki sel tidur yang diberikan tugas untuk melaksanakan pembunuhan?
- Kekhilafahan antara hakekat syariat dan kepalsuan Daulah.
- Kondisi jihad melawan rezim membaik seiring disibukkannya Daulah dengan serangan koalisi barat.
- Manfaat dari fenomena Daulah.
- Ancaman tersembunyi dari proyek Daulah di masa yang akan datang.
- Para simpatisan Daulah di dunia maya.
- Apakah perselisihan dengan Daulah merupakan perselisihan yang tidak dapat dikompromikan (khilaf saigh)?
- Apakah nantinya perselisihan dengan Daulah akan berakhir?
- Kesempatan Daulah untuk mendominasi dan melanjutkan perluasan kekuasaannya (Prediksi kedepan)
(aliakram/arrahmah.com)