(Arrahmah.id) – “Imam Syafii mengatakan barang siapa yang tidak pernah merasakan beratnya, letihnya belajar, meskipun hanya sesaat, dia akan merasakan pedihnya kebodohan seumur hidupnya”.
Al Faraj Ba’da Siddah, solusi setelah kesulitan, hujan setelah kemarau. Hujan selalu diartikan sebagai sesuatu yang membawa manfaat.
Definisi secara istilah, Al Faraj, Faraja ya’ruju, terbukanya jalan atau lapangnya jalan setelah merasa kesempitan, kegundahan, kesedihan, atau semua yang menimpa berupa kesulitan.
Dalam satu hadist Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya kemenangan itu ada setelah kesabaran. Dan jika ada solusi pasti ada kesulitan sebelumnya, dan setiap kesulitan pasti ada kemudahan, bahkan dua kemudahan setelahnya.”
Allah berfirman dalam surat Al-Insyirah ayat 5-6: “Maka setelah kesulitan pasti ada kemudahan”.
Ini adalah janji dan sunnatullah, bahkan itu menjadi kaidah dalam hidup kita.
Ada satu bait syair mengatakan: Tidak ada kesedihan yang berkepanjangan, juga tidak ada kesulitan yang tiada akhirnya.
Kita hanya diperintahkan oleh Allah untuk menapaki sebab-sebabnya, adapun hasilnya, kapan Allah berikan kelapangan setelah itu, itu hanya hak Allah subhanahu wata’ala.
Imam Hussein ibn Ali beliau pernah mengatakan, sabar itu kunci dari dibukakannya solusi.
Dalam Kitab Ibnu Abi Ad Dunya tentang bab ini, ada beberapa poin penting:
Menunggu dibukakan jalan (solusi) adalah ibadah
Rasulullah bersabda: “Menunggu kapan Allah bukakan solusi, menunggu kapan berakhirnya suatu kesulitan yang kita alami, itu adalah ibadah.”
Itulah bagaimana Mukmin itu hidupnya selalu baik, sebagaimana Rasulullah merasa takjub dengan keadaan seorang mukmin. Karena sesungguhnya perkara mereka semuanya hanya untuk Allah, jika mendapat kenikmatan dia bersyukur, dan itu baik buat dirinya, jika ditimpa musibah dia bersabar, dan itu lebih baik bagi dirinya, maka menurut Rasulullah: “Kita menunggu kapan Allah memberikan solusi itu termasuk ibadah. Barangsiapa yang ridho atas rizqi yang sedikit yang dia peroleh hari ini, Allah akan ridho kepadanya atas amalan dia yang sedikit”. (HR At Tirmizi)
Menapaki sebab-sebab agar Allah bukakan jalan (solusi) setelah kesulitan:
- Memperbanyak istighfar, istighfar itu membuka pintu yang tidak bisa dibuka dengan apapun. Rasulullah bersabda: Barangsiapa yang memperbanyak istighfar, Allah akan menjadikan baginya dari setiap kesulitannya, kegundahannya, jalan keluar. Dan Allah akan berikan rezeki baginya dari jalan yang tidak disangka-sangka.
Jika sering beristighfar, maka Allah akan menjanjikan hal berikut:
1. Allah akan berikan solusi, Allah hilangkan kegundahannya, kemudian Allah ganti dengan hujan setelah kemarau.
2. Setelah hidupnya sempit, Allah akan bukakan jalan baginya
3. Allah akan memberikan rezeki baginya dari jalan yang tidak disangka-sangka.
- Bertaqwa kepada Allah. Taqwa itu adalah mengerjakan apa yang Allah perintahkan, menjauhi apa yang Allah larang.
-
Sabar. Sabar itu memang seperti buah sobir (pahit), tapi nanti Allah akan berikan setelah kesabaran itu, yang lebih manis dari madu. Bahkan pahala sabar itu, pahala yang Allah katakan tak terbatas (tidak ada hitungannya).
Rasulullah bersabda: Bawalah dirimu (masukkan dirimu) dalam kekhawatiran dunia ini, tapi keluarlah dari sana dengan kesabaran.
- Mengakui kedzoliman diri sendiri, mengakui kesalahan, karena manusia memiliki sifat ingin menang sendiri.
Nabi Yunus ketika berada di 3 kegelapan, yang beliau lakukan adalah senantiasa bertasbih, bahkan mengakui kesalahan atau kedzaliman dirinya. Laa ilaha illa anta (pengakuan, tidak ada Rabb yang berhak disembah melainkan Allah) subhanaka (pengakuan kembali, memuji Allah), inni kuntumminadzolimin (dalam bahasa Arab, inni disini merupakan penekanan, sungguh aku yang dzalim, bukan Engkau ya Allah).
Setiap anak Adam itu sering salah, dan sebaik-baik orang yang sering salah adalah orang yang sering bertaubat.
- Memperbanyak doa. Manusia itu sombong, berdoa jika sedang butuh saja, berdoa untuk diri sendiri, jarang mendoakan orang lain.
Jangan lupa untuk berdoa, minta doa dan mendoakan, agar Allah turunkan kemudahan setelah kesulitan.
Di antara doa yang diajarkan Rasulullah dalam menghadapi masa-masa sulit:
- Allaahumma rohmataka arjuu, falaa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ain, wa ashlih lii sya’nii kullahu, laa ilaaha illaa anta. Ya Allah, rahmatMu (kasih sayangMu) yang aku harapkan, maka jangan Engkau serahkan urusanku kepada diriku meskipun sekejap mata (tanpa pertolongan atau rahmat dariMu). Perbaikilah seluruh urusanku, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau. (HR. Imam Abu Daud)
-
Doa Nabi Yunus saat berada di dalam perut ikan paus. Laa ilaaha illaa anta, subhaanaka, innii kuntu minazh-zhoolimiin. Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.
-
Laa ilaaha illallaahul ‘azhiimul haliim, laa ilaaha illallaahu robbul ‘arsyil ‘azhim, laa ilaaha illallaahu robbus-samaawaati wa robbul ardhi wa robbul ‘arsyil kariim.
Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah Yang Maha Agung dan Maha Lembut. Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Tuhan yang menguasai arasy, yang Maha Agung. Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Tuhan yang menguasai langit dan bumi. Tuhan Yang menguasai arasy, lagi Maha Mulia.
Doa ini isinya tauhid semua, mengukuhkan keyakinan bahwa Allah merupakan segala-galanya.
Rasulullah bersabda: Kesedihan atau kesulitan yang dihadapi bahkan duri yang terinjak, atau saat tersandung, itu bisa menjadi kafarah untuk kita. Pada saat-saat kita merasakan kesulitan tapi kita bersabar, itu mampu menghapus saat-saat dulu kita sering salah.
- Laa hawla wala quwwata illa billah, kata Rasulullah kalimat ini merupakan salah satu obat dari 99 penyakit yang paling mudah menghilangkan kegundahan.
-
Ya hayyu ya qoyyum bi rahmatika astaghiits, wa ash-lihlii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin abadan. Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata tanpa mendapat pertolongan dari-Mu selamanya.
Barangsiapa yang berdoa dengan 2 nama Allah ini, doanya tidak akan tertolak (hayyu dan qoyyum).
- Allaah Allaah robbii, laa usyriku bihi syai-an. Allah, Allah adalah Tuhanku. Aku tidak menyekutukanNya dengan sesuatupun.
-
Allaahumma innii ‘abduka, wabnu ‘abdika, wabnu amatika, naashiyatii biyadika, maadhin fiyya hukmuka, ‘adlun fiyya qodhoo-uka, as-aluka bikullismin huwa laka, sammaita bihi nafsaka, au ‘allamtahu ahadan min kholqika, au anzaltahu fii kitaabika, awista’tsarta bihi fii ‘ilmil ghoibi ‘indaka, an taj’alal qur-aana robii’a qolbii, wa nuuro shodrii, wa jalaa-a huznii, wa dzahaaba hammii.
Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hambaMu, anak hambaMu (Adam), dan anak hamba perempuanMu (Hawa), ubun-ubunku berada di tanganMu, hukumMu berlaku terhadap diriku, dan ketetapanMu adil pada diriku. Aku memohon kepadaMu dengan segala Nama yang menjadi milikMu, yang Engkau namai diriMu dengannya, atau yang Engkau turunkan di dalam kitabMu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhlukMu, atau yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib yang ada di sisiMu, maka aku mohon dengan itu agar Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai penyejuk hatiku, cahaya bagi dadaku, pelipur kesedihanku, dan penghilang bagi kesusahanku.
Rasulullah bersabda: Barangsiapa membaca doa ini, Allah akan menghilangkan kegundahannya dan Allah akan menggantikannya dengan kelapangan. Wajib bagi yang sudah mendengar doa ini untuk mempelajarinya dan berdoa dengan doa ini.
(haninmazaya/arrahmah.id)
*Dirangkum dari kajian yang diisi oleh: Ustadz Abdul Khoir Lc.