YERUSALEM (Arrahmah.id) – Pasukan ‘Israel’ menyerbu Perpustakaan Ilmiah di Kota Tua Yerusalem yang diduduki, menyita buku-buku mewarnai anak-anak dan menangkap pemiliknya. Mereka menuduh mereka menjual apa yang disebut “materi hasutan” dalam tindakan keras yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina di kota yang diduduki.
Pengadilan ‘Israel’ memperpanjang penahanan pemilik perpustakaan, dua bersaudara Mahmoud dan Ahmad Muna, hingga Selasa (11/2/2025). Keduanya ditangkap pada Ahad (9/2) setelah pasukan ‘Israel’ menyerbu toko buku mereka, menurut Marouf Al-Rifai, penasihat gubernur Yerusalem.
Selama penggerebekan, pasukan ‘Israel’ menyita buku-buku yang menampilkan bendera Palestina dan buku mewarnai anak-anak. Mereka melabelinya sebagai “hasutan,” kata Al-Rifai.
Pakar hukum Medhat Diba memperingatkan bahwa tindakan keras tersebut merupakan bagian dari tindakan darurat ‘Israel’ yang diberlakukan setelah 7 Oktober 2023. Kebijakan ini memungkinkan otoritas ‘Israel’ untuk menargetkan aktivitas apa pun yang bertentangan dengan visi kolonial mereka. Ia menyatakan kekhawatiran bahwa lebih banyak toko buku di ibu kota Palestina yang diduduki, termasuk perpustakaan hukum dan medis, dapat ditutup dengan tuduhan serupa.
Perpustakaan Muna, yang terletak di dekat Masjid Al-Aqsa, telah menjadi pusat budaya selama hampir empat dekade. Perpustakaan ini telah melayani para diplomat, jurnalis, wisatawan, dan peneliti. Pada 2011, perpustakaan ini memenangkan penghargaan sebagai perpustakaan terbaik di Palestina dan menduduki peringkat tiga teratas di Timur Tengah menurut Lonely Planet dan BBC.
Pasukan ‘Israel’ menyita buku-buku yang menampilkan tokoh-tokoh Palestina seperti Yasser Arafat dan Khalil al-Wazir. Mereka juga mengambil karya-karya sejarah dan ilmiah, dengan alasan bahwa karya-karya tersebut memicu kekerasan.
Murad Muna, saudara kandung kedua bersaudara itu, mengatakan polisi ‘Israel’ menggunakan Google Translate untuk menganalisis isi buku. “Mereka menyita setiap buku yang tidak mereka sukai,” katanya kepada The New Arab. “Bahkan satu eksemplar koran Haaretz pun diambil.” Ia mengungkapkan bahwa pasukan ‘Israel’ memasukkan puluhan buku ke dalam kantong sampah. (zarahamala/arrahmah.id)