TEL AVIV (Arrahmah.com) – Serbia akan memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem, menjadi negara Eropa pertama yang mengikuti AS dalam melakukan langkah tersebut, Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu mengatakan Jumat (4/9/2020).
“Saya berterima kasih kepada teman saya presiden Serbia … atas keputusan untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota ‘Israel’ dan untuk memindahkan kedutaan besarnya di sana,” kata Netanyahu, seraya menambahkan bahwa langkah kontroversial itu akan terjadi pada Juli 2021.
Secara tradisional, sebagian besar misi diplomatik di ‘Israel’ berada di Tel Aviv karena negara-negara tetap netral atas kota Yerusalem yang disengketakan sampai statusnya dapat diselesaikan dalam kesepakatan damai ‘Israel’-Palestina.
Tetapi Presiden AS Donald Trump menghancurkan tabu itu pada Desember 2017 dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota ‘Israel’ dan memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv.
‘Israel’ menguasai Yerusalem Timur pada tahun 1967 dan kemudian mencaploknya dalam gerakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
‘Israel’ menganggap kota itu sebagai ibu kota yang tidak terbagi, tetapi orang-orang Palestina melihat sebagian besar wilayah Arab di timur Yerusalem, termasuk Kota Tua dengan situs-situs sucinya, sebagai ibu kota negara masa depan mereka yang diduduki secara ilegal.
Berita tentang langkah Serbia, bertepatan dengan pengumuman Trump pada hari Jumat (4/9) bahwa mantan musuh Serbia dan Kosovo telah menyetujui pakta bersejarah untuk menormalkan hubungan ekonomi.
Netanyahu juga berterima kasih kepada Trump atas keputusan Serbia untuk memindahkan kedutaannya ke Yerusalem.
“Saya juga ingin berterima kasih kepada teman saya Presiden Trump atas kontribusinya dalam pencapaian ini,” katanya dalam pernyataan dalam bahasa Ibrani.
Dia juga mengumumkan bahwa ‘Israel’ telah menjalin hubungan diplomatik dari Kosovo, yang memperoleh kemerdekaannya dari Serbia pada 2008.
“Kosovo akan menjadi negara mayoritas Muslim pertama yang membuka kedutaan di Yerusalem,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan. (Althaf/arrahmah.com)