SURIAH (Arrahmah.com) – Serangkaian pengeboman menghantam dua kota yang menjadi benteng rezim Nushairiyah Suriah pada hari Senin (23/5/2016), meninggalkan 72 orang tewas atau terluka, ungkap Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).
Lima puluh tiga orang tewas dalam tiga serangan bom – sedikitnya dua diantaranya merupakan “serangan bunuh diri” – di kota pesisir Mediterania Tartus, ungkap SOHR.
Sebanyak 48 lainnya tewas dalam empat serangan bom, tiga diantaranya merupakan “ledakan bunuh diri”, di Jableh lebih jauh ke utara, tambah SOHR.
Abdel Rahman mengatakan serangan besar pada dua kota itu “belum pernah terjadi sebelumnya”, lansir WB.
Media setempat mengatakan “tiga ledakan teroris” menghantam stasiun bus di Tartus dan fasilitas lainnya di Jableh termasuk rumah sakit yang ditargetkan.
Rekaman siaran televisi menunjukkan keadaan stasiun bus yang rusak di Tartus, di mana terlihat sebuah mini-bus yang telah hangus terbakar, sementara yang lainnya terlihat masih terbakar.
Kedua kota yang ditargetkan merupakan benteng rezim Bashar Asad – yang keluarganya berasal dari desa Qardaha, hanya 25 kilometer (15 mil) di timur Jableh.
Selama ini kedua kota itu relatif “aman” terisolasi dari perang yang berkecamuk di Suriah, yang telah menewaskan sedikitnya 270.000 orang sejak Maret 2011.
(banan/arrahmah.com)