GAZA (Arrahmah.com) – Sedikitnya tiga warga muslim Palestina syahid dan lima lainnya mengalami cedera dalam serangan udara penjajah zionis Yahudi pada hari Rabu petang (16/7/2014) terhadap kota Khan Yunis, Jalur Gaza bagian selatan. Total sejak Rabu pagi sampai Rabu petang sebanyak 12 warga muslim Gaza telah syahid oleh serangan udara penjajah zionis Yahudi, Al-Jazeera melaporkan.
Jumlah korban akibat serangan biadab penjajah zionis Yahudi terus bertambah. Sampai hari Rabu malam yang merupakan hari kesembilan serangan penjajah zionis Yahudi, tercatat sebanyak 213 warga muslim Palestina syahid dan 1565 lainnya mengalami cedera.
Dari keseluruhan korban syahid, sebanyak 45 diantaranya adalah anak-anak dan 28 lainnya adalah wanita. Sementara dari keseluruhan korban cedera, sebanyak 439 diantaranya adalah anak-anak dan sebanyak 279 lainnya adalah wanita.
Serangan biadab penjajah zionis Yahudi juga telah menghancur leburkan 533 rumah penduduk muslim Gaza. Sebanyak 8980 rumah lainnya mengalami kerusakan berat, meskipun belum rata dengan tanah, demikian laporan dari sumber-sumber otoritas Palestina.
Sebelumnya Kementrian Kesehatan Palestina mencatat serangan udara penjajah zionis pada Selasa (15/7/2014) malam kembali membunuh 9 warga muslim Gaza, sehingga korban sementara berjumlah 205 syahid dan lebih dari 1500 lainnya cedera.
Koresponden Al-Jazeera di Jalur Gaza, Hibah Akeelah, melaporkan serangan udara zionis Yahudi pada Selasa malam terkonsentrasikan pada sejumlah wilayah di Jalur Gaza, diantaranya Khan Yunis, Rafah selatan dan kota Gaza. Ia mengisyaratkan bahwa pesawat tempur zionis juga menargetkan rumah sejumlah pemimpin kelompok pejuang Hamas dan Jihad Islami.
Seperti yang selalu terjadi setiap kali penjajah zionis Yahudi membombardir Jalur Gaza, media massa Barat mendukung agresi militer zionis dengan menyalahkan roket kelompok pejuang Palestina sebagai “biang keladi” konflik. Media massa Barat berpura-pura terhadap penjajahan dan terror yang dilakukan oleh penjajah zionis Yahudi sejak 1948, bahkan sejak Palestina jatuh ke tangah penjajah Inggris pada 1917.
(muhib al majdi/arrahmah.com)