ASHDOD (Arrahmah.id) – Tiga warga “Israel” tewas dan lima lainnya terluka pada Jumat (16/2/2024) dalam operasi penembakan di halte bus di Kiryat Malachi, dekat kota Ashdod, di Naqab utara, Al-Jazeera melaporkan, mengutip sumber-sumber medis Zaka dan “Israel”.
Sementara itu, surat kabar “Israel” The Jerusalem Post melaporkan bahwa dua orang tewas, dua lainnya luka berat, satu orang luka sedang, dan satu orang luka ringan dalam penembakan tersebut.
Menurut polisi “Israel”, penembaknya dibunuh oleh seorang pemukim Yahudi di tempat kejadian.
Pelaku penembakan tersebut dilaporkan diidentifikasi sebagai Sheikh Fadi Jamjoum (40) dari kamp pengungsi Shuafat, dekat Yerusalem yang diduduki.
Media “Israel” melaporkan bahwa polisi “Israel” mengeluarkan peringatan keamanan untuk kota-kota terdekat, sementara penduduk diminta untuk tinggal di rumah.
Menteri Keamanan Nasional “Israel” yang berhaluan sayap kanan, Itamar Ben-Gvir, disebutkan oleh The Jerusalem Post yang mengatakan bahwa “senjata menyelamatkan nyawa” untuk “mempromosikan upayanya untuk memudahkan warga sipil mendapatkan izin kepemilikan senjata”.
Pada 4 Desember, Ben-Gvir mengumumkan bahwa lebih dari 260.000 permintaan izin senjata api baru telah diajukan ke kementeriannya sejak operasi militer Hamas pada 7 Oktober.
“Ketika perang dimulai, kami tahu bahwa kami benar ketika kami mengatakan bahwa setiap (orang) yang memiliki senjata dapat menyelamatkan nyawa,” kata Ben Gvir pada saat itu, menambahkan: “Kami perlu memungkinkan sebanyak mungkin orang untuk membawa senjata”.
“Israel” dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional atas serangan mematikannya di Gaza.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 28.775 warga Palestina telah syahid, dan 68.552 terluka dalam genosida “Israel” yang sedang berlangsung di Gaza sejak 7 Oktober.
Selain itu, setidaknya 7.000 orang belum ditemukan, diperkirakan tewas di bawah reruntuhan rumah mereka di seluruh Jalur Gaza. (zarahamala/arrahmah.id)