MOSUL (Arrahmah.com) – Serangan Mosul yang ditunggu-tungguuntuk membebaskan kota itu dari ISIS dimulai Ahad (16/10/2016) tengah malam, menurut Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi.
Dalam pidato yang disiarkan televisi pemerintah, Abadi mengatakan bahwa hanya tentara dan polisi yang akan berada di kota itu. Dia meminta kepada warga di Mosul untuk kompak dengan pasukan keamanan.
Dilaporkan sebelumnya bahwa militer Irak secara bertahap bergerak maju menuju Mosul. Para pejabat di Baghdad berjanji akan membebaskan kota ini pada akhir tahun.
Pasukan Peshmerga dilaporkan dikerahkan di front Khazir – 40 kilometer (25 mil) sebelah timur kota Mosul – dan unit artileri AS juga mulai menyerang posisi ISIS di front yang berbeda.
Sasaran utama serangan ini adalah kabupaten Hamdaniya dan Karakus.
Seorang komandan Peshmerga mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa sekitar 15.000 pasukan Peshmerga akan berpartisipasi dalam serangan tersebut di beberapa front di Mosul timur dan tenggara.
Kolonel Seyit Khajar dari front Khazir mengatakan bahwa diperkirakan ada 18.000 pejuang yang ikut serta dalam pertempuran melawan ISIS.
Di Washington, Menteri Pertahanan AS Ash Carter menggambarkan serangan tersebut sebagai “saat yang menentukan” untuk mengalahkan ISIS sepenuhnya dan mengatakan bahwa Washington yakin Irak akan membebaskan Mosul dan wilayah lainnya dari kelompok ISIS.
Pada pertengahan 2014, ISIS merebut kota Mosul, Irak utara dan berhasil menguasai wilayah yang luas di utara dan barat Irak.
Beberapa bulan terakhir, koalisi udara yang didukung oleh oleh 60 negara yang dipimpin oleh AS, merebut kembali sebagian besar wilayah tersebut. Namun, ISIS masih menguasai beberapa bagian wilayah di Irak, termasuk Mosul.
(ameera/arrahmah.com)