KABUL (Arrahmah.com) – Para pemimpin dunia menyerukan untuk segera dilakukan investigasi terkait serangan udara di Afghanistan yang memakan korban sipil sekitar 100 orang, menurut mereka, insiden ini bisa menjadi bumerang bagi tentara asing di Afghanistan.
“Saya sangat peduli tentang laporan yang saya lihat pagi ini mengenai korban sipil dari serangan udara yang ditujukan untuk para pencuri truk di distrik Aliabad, provinsi Kunduz,” ujar wakil PBB di Afghanistan, Peter Galbraith.
Ia menambahkan, “Sebagai Prioritas terdekat, apapun yang mungkin dilakukan harus dilakukan untuk memastikan bahwa orang-orang yang mengalami luka-luka dalam serangan ini mendapat perhatian dan keluarga mereka mendapatkan apa yang mereka butuhkan.”
Munafikin Hamid Karzai mengatakan pada Jumat (4/9) jatuhnya korban sipil merupakan hal yang tidak bisa diterima. Ia memerintahkan Menteri Dalam Negeri dan Direktorat Keamanan Nasional untuk melakukan investigasi secepatnya bagaimana insiden tersebut bisa terjadi.
Pihak NATO melakukan pembelaan dengan mengatakan, “Penduduk Afghan tahu benar bahwa kami benar-benar berkomitmen untuk melindungi mereka dan kami akan melakukan investigasi mengenai insiden ini,” klaim Anders Fogh Rasmussen, Sekjen NATO.
Apapun yang mereka katakan, tidak akan mampu menutupi fakta bahwa serangan udara yang dilakukan oleh mereka kemarin (4/9) di provinsi Kunduz, telah memakan korban jiwa sekitar 100 orang dari kalangan sipil. (haninmazaya/prtv/arrahmah.com)