TRIPOLI (Arrahmah.com) – Leon Panetta, Menteri Pertahanan AS, mengatakan serangan udara NATO di Libya akan terus berlanjut selama pertempuran darat antara pendukung Gaddafi dengan pejuang oposisi masih terus berlangsung.
Berbicara dalam kunjungan ke Kairo, ibukota Mesir, pada Selasa (4/10/2011), Panetta mengatakan dia tidak bisa memprediksi kapan operasi NATO akan berakhir di Libya.
“Selama ada pertempuran yang berlanjut di Libya, saya menduga bahwa ‘misi’ NATO akan terus berlanjut,” ujarnya kepada awak media seperti yang dilansir Aljazeera.
Ketika ditanya berapa lama kampanye udara NATO akan bertahan, ia berkata “Saya pikir pertempuran harus berakhir”.
Ratusan warga mengungsi
Di Sirte, ratusan penduduk melarikan diri dalam kendaraan dengan beberapa harta menumpuk tinggi di bagian belakang kendaraan.
Farak Mussa, yang membawa keluarganya di dalam minivan biru yang membawa kasur dan koper, mengatakan ia telah bertahan selama berhari-hari bukan karena takut dengan pejuang oposisi, tetapi keganasan bentrokan akhir-akhir ini membuat ia harus mengambil langkah tersebut, ujarnya kepada AFP.
“Kami takut untuk keluar karena mereka (loyalis Gaddafi) mengatakan kepada kami bahwa NTC (Dewan Transisi Nasional) akan memotong leher kami. Namun kami tidak bisa tinggal karena pemboman, kami harus mengambil resiko. Mengapa NATO membombardir kami? tanyanya.
Terdapat pertempuran sengit di garis depan di sisi barat Sirte pada Senin (3/10) setelah apa yang disebut pasukan NTC melakukan serangan roket dan RPG terhadap posisi pasukan Gaddafi di dalam kota.
Pejuang NTC, Mohammed Shahomi memiliki simpati dengan membiarkan antrian panjang warga yang menunggu untuk meninggalkan kota sebelum melancarkan serangan. (haninmazaya/arrahmah.com)