PAKISTAN (Arrahmah.com) – AS-NATO kembali melakukan pembunuhan warga sipil di Afghanistan dengan dalih mengejar mujahidin, kali ini salibis melakukan serangan udara di provinsi Logar, Afghanistan pada hari Rabu (6/6/2012) sebelum fajar yang menewaskan 17 warga sipil termasuk wanita dan anak-anak tak bersalah (syahid insya Allah).
“Serangan udara NATO menewaskan 17 warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, di tengah provinsi Logar,” kata pejabat setempat, pada hari Tabu (6/6), dilansir Pajhwok.
Serangan udara itu dilakukan pada pukul 1:00 dini hari waktu setempat di daerah Sajawand di pinggiran distrik Baraki Barak, berdasarkan laporan kepala distrik tersebut.
Syed Wakil Agha mengatakan kepada Pajhwok Afghan News bahwa pasukan koalisi itu melakukan serangan terhadap rumah seorang tetua suku. Agha mengatakan selain membunuh tetua suku dan anggota keluarganya, beberapa penduduk yang lain di daerah itu juga terbunuh dalam serangan udara dini hari di saat orang-orang sedang tertidur.
Sementara Dr. Abdul Wali Akil, kepala Dewan Provinsi Logar, mengatakan bahwa korban yang bernama Bashir Akhundzada, seorang tetua suku, adalah salah satu dari 16 warga sipil yang terbunuh dalam serangan udara pasukan ISAF.
Akil menambahkan bahwa masyarakat setempat mengarak jenazah para korban untuk ditunjukkan di depan kantor gubernur untuk membuktikan kepada gubernur bahwa para korban adalah warga sipil biasa bukan “militan”.
Namun, polisi tetap mengatakan bahwa seorang komandan Taliban yang dikenal sebagai Qari Sardari, termasuk salah satu diantara warga sipil yang gugur dalam serangan biadab itu.
Begitupun dengan pasukan koalisi salibis ISAF, mereka mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan Afghan dan pasukan koalisi melakukan sebuah operasi untuk menahan seorang komandan Taliban di distrik Baraki Barak di provinsi tersebut. Namun ISAF tidak menyinggung soal korban sipil meski warga lokal telah membuktikannya.
Tetapi hal itu dibantah oleh Mujahidin Taliban, bahwa berita komandan mereka gugur dalam serangan adalah bohong. Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan bahwa semua korban adalah warga sipil. (siraaj/arrahmah.com)