KUNAR (Arrahmah.com) – Serangan udara salibis AS dan sekutunya di wilayah Afghanistan timur diklaim oleh pejabat Afghan telah menewaskan tiga sipil Afghan, dua perempuan dan seorang anak, di tengah meningkatnya kemarahan publik atas serangan serupa yang telah seringkali terjadi di Afghanistan.
Gubernur boneka provinsi Kunar mengatakan mereka tewas dalam serangan misil di distrik Dangam, provinsi Kunar pada Selasa (19/4/2011) lalu, lapor Press TV hari ini (21/4).
NATO juga mengonfirmasikan kematian dua perempuan selama operasi militer tentara koalisi pimpinan AS, mereka mengklaim bahwa 14 “militan” juga tewas dalam pemboman tersebut.
Namun pihak Mujahidin Afghan mengeluarkan laporan resmi bahwa 19 orang syahid, insha Allah dalam serangan ini. Sembilan orang penduduk desa setempat (dua diantaranya perempuan) dan sepuluh lainnya adalah Mujahidin.
Awalnya pertempuran meletus ketika musuh menurunkan tentaranya dari helikopter berencana menyerang posisi Mujahidin dan mendapat perlawanan sengit dari Mujahidin. Lalu salibis AS membombardir daerah tersebut dari udara secara membabi-buta yang akhirnya menewaskan 19 orang.
Jumlah kematian di kalangan sipil Afghan oleh serangan tentara koalisi pimpinan AS terus meningkat tajam, sebanding dengan serangan-serangan mematikan yang dilancarkan oleh Mujahidin terhadap tentara salibis. Tentara salibis yang frustasi, tak tahu lagi bagaimana cara menghadapi Mujahidin, seringkali melampiaskan dendamnya dengan membombardir tempat-tempat sipil.
Perang Afghan, dengan kematian sipil dan militer berada dalam tingkat tertinggi, menjadi perang terpanjang dalam sejarah AS. (haninmazaya/arrahmah.com)