IDLIB (Arrahmah.com) – Dua anak dan seorang wanita telah tewas dan 10 lainnya terluka dalam serangan udara Rusia di provinsi Idlib barat laut Suriah, sebuah daerah yang dikuasai oposisi di mana gencatan senjata seharusnya dilakukan.
Sumber di Pertahanan Sipil Suriah (White Helmets) mengatakan bahwa tiga warga sipil, seorang wanita dan dua anak-anak, tewas dalam serangan Sabtu dini hari (1/1/2022) yang melanda pemukiman sipil di desa Nehrulabyad.
“Serangan udara dilakukan oleh pesawat tempur Rusia yang lepas landas dari Pangkalan Udara Hmeimim di pedesaan Latakia di Suriah barat,” kata observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).
Orang yang terluka dibawa ke rumah sakit terdekat oleh tim pertahanan sipil.
Pada Mei 2017, Turki, Rusia, dan Iran mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan untuk membentuk zona de-eskalasi di Idlib sebagai bagian dari pertemuan Astana terkait dengan krisis Suriah.
Namun, gencatan senjata hanyalah perjanjian di atas kertas. Tembakan sporadis masih terjadi hampir setiap harinya di benteng terakhir oposisi Suriah.
Suriah barat laut adalah rumah bagi 3,5 juta pengungsi tetapi dikendalikan oleh pejuang Islam oposisi.
Konflik Suriah telah merenggut 494.438 nyawa dan telah menelantarkan 13,2 juta orang sejak meletus pada Maret 2011 dimana terjadi represi brutal terhadap protes anti-pemerintah. (haninmazaya/arrahmah.com)