BEIRUT (Arrahmah.com) – Sebuah serangan udara Rusia telah secara keliru membunuh sejumlah anggota “Hizbullah” di Suriah, menurut sebuah harian Kuwait, sebagaimana dilansir oleh Now Media, Senin (2/11/2015).
Al-Rai pada Jum’at pagi mengutip sebuah sumber militer yang mengetahui tentang pertempuran di Suriah mengatakan bahwa angkatan udara Rusia secara tidak sengaja membunuh tujuh milisi “Hizbullah”.
“Anggota Hizbullah yang ditempatkan di posisi tempur di Suriah dikejutkan dengan pesawat Rusia yang terbang rendah di atas posisi mereka,” kata sumber itu kepada koresponden surat kabar utama internasional, Elia J. Magnier.
“Hal ini diikuti oleh pengeboman terkonsentrasi yang menyebabkan sedikitnya tujuh orang tewas,” sumber itu menambahkan, tanpa merinci di mana insiden itu terjadi.
Magnier dari Al-Rai telah menulis sejumlah artikel dalam beberapa pekan terakhir terkait kampanye pengeboman udara Rusia di Suriah, dan mengklaim memiliki akses ke sumber informasi di Baghdad dan Damaskus tentang operasi militer “4 + 1” , yaitu koalisi militer dari Rusia, Iran, Irak, Suriah dan “Hizbullah”.
Pada tanggal 27 Oktober, wartawan ini menulis laporan rinci berdasarkan sumber di Pangkalan Udara Hmeimim di Latakia, merinci aspek teknis serangan udara Rusia, dan mengatakan bahwa para ahli akan menganalisis serangan itu untuk menentukan efektivitas dan presisi serta kemampuan pilot.
Kasus serangan yang melibatkan milisi “Hizbullah” ini terjadi setelah serangan udara Rusia di utara Homs pada pertengahan Oktober yang secara keliru menghantam pasukan rezim Asad yang sedang melakukan serangan besar-besaran terhadap para pejuang oposisi, menurut aktivis.
Alaraby Aljadeed pada 15 Oktober mengutip media aktivis pro oposisi mengatakan bahwa pesawat tempur Rusia telah “tanpa sengaja mengebom sejumlah posisi rezim.”
Ahmad al-Daheek mengatakan kepada surat kabar yang berbasis di London bahwa lokasi-lokasi yang secara keliru dibom itu termasuk “pos pemeriksaan Aatoun, pangkalan Mulouk, Akademi Militer di Al-Waer, pos rezim dekat persimpangan Al-Kamm dan daerah sekitar Divisi 26 selatan Teir Maalah, serta basis rezim dekat gudang gandum.”
Media aktivis itu mengklaim bahwa serangan itu menyebabkan korban jiwa di pihak pasukan rezim.
Media itu juga menambahkan bahwa jumlah yang sebenarnya dari korban itu masih belum diketahui “karena semua daerah [zona] militer itu di bawah kendali [rezim] .”
Media pro-oposisi, Al-souria Net, memberikan rincian tentang serangan udara Rusia yang diklaim menghantam posisi rezim Suriah. Media itu melaporkan bahwa pengeboman pos pemeriksaan Mulouk “menyebabkan dua kolonel dan enam prajurit tewas.”
Namun, media pro-rezim Central Region News Network-Homs membantah laporan-laporan ini, dan menyamakan klaim mereka seperti suara yang dibuat oleh burung gagak.
“Rumor yang disebarkan oleh komite lokal bahwa pesawat Rusia telah menargetkan posisi tentara kita adalah sama sekali tidak benar,” bunyi postingan di halaman Facebook pro-rezim.
(ameera/arrahmah.com)