SURIAH (Arrahmah.com) – Sedikitnya 23 warga sipil Suriah gugur pada Sabtu (7/11/2015) dalam serangan udara Rusia terhadap sebuah kota di luar Damaskus, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebagaimana dilansir MEE.
Serangan di distrik Douma itu menghantam pusat kota di mana pasar utama kota berada.
Organisasi pemantau Inggris itu mengatakan serangan tersebut tampak dilakukan oleh pesawat Rusia yang berpartisipasi dalam serangan udara yang dimulai pada 30 September lalu.
Pejuang perlawanan di Douma, yang berada di kubu oposisi Ghouta Timur, secara teratur menembakkan roket ke ibukota dan daerah itu sering menjadi target serangan udara dan penembakan yang dilakukan rezim Nushairiyah.
Seorang petugas dari departemen Pertahanan Sipil Suriah cabang Douma mengatakan kepada Al Jazeera bahwa tiga serangan udara itu telah menghantam daerah perumahan.
“Serangan udara menargetkan pusat Douma, termasuk pasar dan jalan perumahan,” katanya.
“Tidak hanya serangan udara, roket-roket juga diluncurkan ke kota itu,” tambahnya.
Observatorium mengatakan sedikitnya enam anak dan tujuh wanita termasuk di antara mereka yang gugur dan bahwa jumlah korban bisa meningkat lebih lanjut karena banyaknya jumlah orang yang terluka parah.
Seorang wartawan AFP melihat petugas penyelamat berusaha memadamkan api dan beberapa gerobak sayur tumpah ke jalan-jalan, barang mereka tercampur dengan puing-puing bangunan yang hancur.
Di klinik lapangan, seorang anak berbaring di tempat tidur, sebuah selang ditempelkan ke sisi tulang rusuk dan tubuhnya yang berlumuran darah saat tenaga medis mencoba untuk menangani lukanya.
Di dekatnya, seorang pria dengan sepotong daging yang tercungkil dari kaki kirinya mengerang dan memegang kepalanya saat dokter berusaha mengobatinya.
Bulan lalu, sedikitnya 70 orang gugur dalam satu hari dalam serangan pengeboman di kota, menurut Doctors Without Borders.
Dan pada bulan Agustus, 117 orang gugur di sana dalam satu hari dalam serangan udara yang segera memancing protes global.
(banan/arrahmah.com)