DAMASKUS (Arrahmah.com) – Setidaknya 56 warga sipil, termasuk 11 anak, telah tewas dalam serangan udara yang dilancarkan oleh pasukan koalisi pimpinan AS terhadap wilayah-wilaya di Suriah yang dikuasasi oleh ISIS , kata kelompok pemantau, sebagaimana dilansir Al Jazeera, Rabu (20/7/2016).
Wartawan Al Jazeera Rosiland Jordan, melaporkan dari Washinton, mengatakan bahwa setidaknya satu kota dekat kota Manbij diduga terkena serangan udara pasukan koalisi dan banyak korban perempuan dan anak-anak yang dilaporkan.
“Komando sentral AS telah mengkonfirmasi kepada Al Jazeera bahwa pihaknya telah melakukan serangan udara di daerah tersebut dan mengatakan bahwa pihaknya perlu menyelidiki dugaan apakah warga sipil terluka atau tewas dalam insiden ini.”
Direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris Rami Abdul-Rahman mengatakan kepada kantor berita DPA: “Kami yakin bahwa serangan yang terjadi pada Selasa adalah oleh pesawat sekutu AS, tapi itu karena kesalahan.”
Warga di daerah tersebut mengatakan bahwa jumlah orang yang tewas bisa lebih dari 200.
“Tampaknya Pasukan Demokratik Suriah di bawah kepemimpinan koalisi internasional yang mana bertanggung jawab atas rencana ini telah memutuskan untuk mengadopsi kebijakan pembumihangusan,” Hasan al-Nifi, pemimpin komunitas di Mabij, mengatakan kepada Al Jazeera.
“Manbij adalah padat penduduk, seperempat juta penduduk, yang digunakan oleh ISIS sebagai tameng manusia. Kemarin pasukan koalisi menghantam kawasan Al Zahuna, di mana lebih dari 23 orang tewas. Kemudian menghantam kota gerbang barat, menewaskan 6 orang.”
“Hari ini warga Toka menyaksikan pembantaian mengerikan. Korban tewas meningkat menjadi 212 dan jumlahnya meningkat.”
Daerah Manbij telah menyaksikan serangan udara yang intens yang dilancarkan oleh pasukan koalisi pimpinan AS dalam mendukung pasukan yang dipimpin Kurdi yang mencoba merebut kota tersebut dari ISIS.
Observatorium pada Senin (18/7) mengatakan bahwa 104 warga sipil telah tewas dalam serangan udara sejak Pasukan Demokratik Suriah (DFS) melancarkan serangan mereka di daerah itu pada akhir Mei.
Belum ada komentar dari pihak koalisi, Associated Press melaporkan.
(ameera/arrahmah.com)