GAZA (Arrahmah.com) – Serangan udara penjajah “Israel” mengguncang utara Kota Gaza dan kamp pengungsi Al-Nuseirat pada Selasa (11/4/2014) pagi. Serangan tersebut menyebabkan sejumlah kerusakan berat, kata sumber-sumber keamanan dan penduduk setempat, seperti dilansir Ma’an.
Tiga rudal yang ditembakkan penjajah “Israel” membombardir basis pejuang Abu Jarad di Kota Gaza, menyebabkan sebuah ledakan, tambah sumber-sumber tersebut.
Selain itu, pesawat-pesawat tempur penjajah “Israel” juga menembakkan sejumlah rudal di area terbuka dekat pembangkit listrik Gaza, sebelah utara kamp pengungsi Al-Nuseirat di Jalur Gaza pusat.
Tentara “Israel” mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza pada Senin (10/4) malam mendarat di wilayah terbuka di “Israel” selatan.
Roket itu tidak menyebabkan kerusakan atau korban cedera, menurut situs berita Ynet “Israel”.
Pernyataan militer “Israel” juga mengatakan bahwa “sebagai pembalasan, IAF [Angkatan Udara ‘Israel’] menargetkan peluncur roket underground di Jalur Gaza pusat dan sebuah situs ‘teror’ di Jalur Gaza utara.”
“Serangan langsung dikonfirmasi,” kata pernyataan itu.
“IDF [Angkatan Pertahanan ‘Israel’] menargetkan situs yang merupakan bagian dari infrastruktur yang digunakan untuk meneror ‘Israel’ dan warga sipilnya,” kata pernyataan itu mengutip klaim seorang juru bicara IDF.
“Kami akan terus bertindak terhadap ancaman yang berasal dari Jalur Gaza Hamas.”
Dalam beberapa pekan terakhir telah terjadi peningkatan ketegangan di Jalur Gaza, saat pasukan penjajah “Israel” berulang kali menembaki para pengunjuk rasa Palestina di dekat perbatasan dan meluncurkan sejumlah serangan udara mereka.
Pasukan penjajah “Israel” membunuh enam warga Palestina dan melukai 41 lainnya dalam serangan di Gaza pada bulan Januari, kata juru bicara Departemen Kesehatan Gaza Ashraf Al-Qidra pada awal Februari ini.
Sementara itu, para penjuang Palestina telah menembakkan puluhan roket perlawanan ke arah “Israel”, namun sejauh ini belum ada korban jiwa yang dilaporkan.
Pemerintahan Jalur Gaza berada di bawah kontrol Hamas. Sementara Hamas sendiri tidak secara rutin menembakkan roket. Penjajah “Israel” mengklaim bahwa kelompok itu, yang merebut kekuasaan di Gaza pada tahun 2007, bertanggung jawab atas serangan-serangan tersebut.
Hamas dan “Israel” telah mempertahankan gencatan senjata yang rapuh sejak November 2012, ketika pasukan penjajah “Israel” melanggar gencatan senjata dan melancarkan sebuah serangan besar yang membunuh sekitar 170 warga Palestina. (banan/arrahmah.com)