PALESTINA (Arrahmah.com) – Pada Senin (2/6/2014) pagi, Angkatan Udara penjajah “Israel” melakukan serangkaian serangan yang menargetkan sejumlah lokasi di dalam wilayah Jalur Gaza dan Suriah, situs berita Al-Arabi Al-Jadid melaporkan.
Juru bicara untuk pasukan pendudukan “Israel”, Ovijaa Adraei, menulis pada halaman Facebook-nya: “Pesawat-pesawat Angkatan Udara secara akurat menghantam dua sasaran teroris di selatan dan pusat Jalur Gaza sebagai tanggapan atas peluncuran beberapa roket dari Jalur Gaza ke Israel selatan kemarin malam.”
Serangan itu terjadi hanya beberapa jam sebelum Presiden Palestina Mahmoud Abbas akan mengumumkan pemerintah persatuan baru, yang diharapkan untuk mengakhiri perpecahan internal Palestina.
Adraei, dalam bahasa Arab, menulis: “Kami tidak akan mentolerir upaya teroris di Jalur Gaza, dari berbagai organisasi, untuk menyakiti warga kami, dan kami akan merespon keras terhadap semua orang yang menggunakan terorisme terhadap kami, dan Hamas bertanggung jawab atas semua ini.”
Sumber-sumber keamanan di Jalur Gaza mengatakan bahwa pesawat tempur penjajah “Israel” menargetkan dua lokasi milik Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, di selatan Kota Gaza dan barat laut Khan Younis, tanpa adanya laporan korban cedera. Mereka juga menambahkan bahwa dua lokasi tersebut ialah kamp-kamp pelatihan Abu Jarad dan Hittin.
Tak lama kemudian, Adraei menulis di halaman Facebook-nya bahwa pasukan Israel “dengan tembakan artileri menanggapi granat berpeluncur roket yang ditembakkan dari wilayah Suriah dekat posisi [Israel] di Gunung Hermon.” Dia menambahkan bahwa pendudukan Israel “menggunakan haknya untuk membalas dengan aksi militer untuk melindungi warga negara Israel kapan saja dan dengan cara apapun yang dianggap tepat.”
Radio Angkatan Darat “Israel” melaporkan bahwa tiga bom mortir ditembakkan dari Suriah dan mendarat di daerah yang diduduki oleh “Israel” di Dataran Tinggi Golan, sementara dua lainnya jatuh di sisi Suriah. Tembakan-tembakan tersebut merupakan bentuk perlawanan Mujahidin Palestina dan Suriah atas pendudukan “Israel” terhadap Palestina.
Sementara itu, juru bicara militer “Israel”, Letnan Kolonel Peter Lerner, malah mengklaim serangan-serangan perlawanan tersebut sebagai “pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan Israel. Kami sedang mempelajari serangan ini dengan ketegasan maksimal.” (banan/arrahmah.com)