TIKRIT (Arrahmah.com) – Sejumlah saksi mata di kota Beji, Tikrit dan wilayah-wilayah sekitarnya mengatakan kepada koresponden Al-Jazeera bahwa kota-kota tersebut pada hari Kamis (26/6/2014) menyaksikan gelombang pengungsi yang lebih luas setelah pemukiman-pemukiman penduduk mendapat serangan helikopter tempur rezim Irak.
Antrian panjang mobil-mobil yang mengangkuat ribuan pengungsi menjejali pintu-pintu masuk wilayah Kurdistan tanpa mendapatkan bantuan kemanusiaan apapun.
Krisis kemanusiaan kembali berulang di propinsi Diyala, timur laut Baghdad setelah terjadinya pertempuran sengit antara militer rezim Syiah Irak dan mujahidin Islam. Sumber-sumber lokal menyebutkan lebih dari 200 keluarga Irak dari wilayah Miqdadiyah dan Sa’diyah telah mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Puluhan keluarga pengungsi tersebut menjadikan sebuah pabrik semen di desa Jalula’ sebagai tempat pengungsian mereka. Sementara puluhan keluarga lainnya memilih gedung-gedung sekolah sebagai tempat tinggal sementara.
Ribuan pengungsi tersebut tidak mendapatkan layanan air bersih, listrik, makanan dan obat-obatan.
Ratusan keluarga pengungsi lainnya dari propinsi Niniveh masih bertahan di perbatasan menuju wilayah otonomi Kurdistan, setelah Otoritas Kurdistan menolak kehadiran para pengungsi tersebut.
(muhib al majdi/arrahmah.com)