KHYBER (Arrahmah.com) – Ironis, otoritas Pakistan melancarkan serangan udara di wilayah Baratlaut Pakistan, dengan dalih menargetkan tempat-tempat persembunyian “militan” namun ternyata serangan ini kebanyakan membunuh sipil Pakistan.
Serangan udara Pakistan yang diklaim menargetkan posisi “militan” diyakini menewaskan sekitar 40 sampai 45 orang di wilayah baratlaut Pakistan.
“Tentara keamanan hari ini (31/8/2010) meraih kesuksesan dalam operasi melawan militan di Lembah Tirah, Khyber,” ujar pejabat senior dalam tubuh militer Pakistan seperti yang dilansir AFP pada Selasa (31/8).
“Serangan udara dilancarkan setelah agen intelijen memberikan informasi bahwa ‘militan’ tengah mempersiapkan operasi di Peshawar dan wilayah lain di provinsi Pakhtunkhwa,” klaimnya.
“Persembunyian ‘militan’, pusat pelatihan dan stasiun radio ilegal serta delapan kendaraan dihancurkan dalam serangan ini,” tambahnya.
Sumber pemerintah mengatakan bahwa kelompok bersenjata yang menjadi target adalah Lashkar-e-Islam.
Korban Sipil
Al-Jazeera melaporkan dari daerah tersebut bahwa militer Pakistan mengonfirmasi serangan ini.
Pemerintah lokal mengatakan bahwa terdapat korban sipil termasuk perempuan dan anak-anak.
“Kebanyakan korban sipil adalah anak-anak dan perempuan yang tewas dalam serangan dara,” ujarnya kepada AFP dan meminta untuk tidak disebutkan identitasnya.
Reporter Aljazeera tidak yakin bahwa seluruh target adalah “militan” atau mungkin sipil (penduduk suku pedalaman).
“Di daerah ini, pada April tahun ini, sekitar 50 penduduk lokal tewas. Kemudian dilakukan investigasi atas insiden tersebut dan akhirnya militer Pakistan meminta maaf atas kesalahan yang mereka lakukan.”
Lashkar-e-Islam memiliki hubungan dengan Taliban, mereka mengklaim beberapa serangan termasuk serangan terhadap kendaraan pengangkut suplai untuk NATO yang melintasi Pakistan.
Otoritas Pakistan seperti tidak mau belajar dari kesalahan, kebanyakan serangan udara yang mereka lancarkan hanya membawa kepedihan bagi penduduk sipil Pakistan. (haninmazaya/arrahmah.com)