KUNAR (Arrahmah.com) – Serangan udara pimpinan AS-NATO kembali memakan korban sipil, setidaknya lima warga sipil tak bersalah gugur dalam serangan terbaru di distrik Watapur di timur Kunar, Afghanistan Timur, berdasarkan laporan kepala delegasi investigasi pada hari Rabu (16/5/2012), seperti dilansir kantor berita Pajwook.
Menurut anggota parlemen setempat, mereka yang terbunuh adalah seorang wanita dan dua gadis remaja, seorang anak dan seorang pria dewasa. Hal itu diungkapkan setelah pertemuan para tetua suku, penduduk, para ulama dan pejabat-pejabat lokal digelar. Menambahkan bahwa seorang wanita dan seorang pria terluka dalam pemboman tersebut.
Ketua Dewan Provinsi Kunar Haji Hassan menuduh orang-orang Amerika, yang berada di Afghanistan dengan mengatasnamakan ‘persahabatan’, untuk membunuh warga sipil. “Jika mereka ingin membunuh kami, kami tidak butuh persahabatan mereka.”
Anggota lain dari sembilan anggota tim penyelidik, Haji Amin, mengatakan bahwa mereka telah membicarakan serangan yang terjadi di daerah Deh Woz itu dengan pejabat keamanan setempat dan akan mempresentasikan laporan mereka kepada presiden mereka, Hamid Karzai.
Tim tersebut terdiri dari para wakil parlemen boneka, seperti Kementrian Pertahanan dan Dalam Negeri, Direktorat Keamanan Nasional, Direktorat Independen Pemerintahan Lokal dan Istana Kepresidenan.
Sementara itu dua penduduk sipil lainnya mengalami luka-luka karena serangan tentara salibis, kata seorang anggota Jirga Maulvi Shahzada Shahid kepada konferensi pers di Asadabad, ibukota provinsi Kunar.
Tetua suku lokal Muhammad Qadir, memberi kesaksian terkait serangan udara tersebut bahwa penduduk melarikan diri ke gunung-gunung ketika pesawat salibis menghantam mereka – yang menewaskan dua cucunya. Seorang pria dan istrinya serta anaknya terbunuh dalam serangan tersebut.
“Tidak ada militan di daerah itu dan semua korban adalah warga sipil,” kata saksi mata lain, Shah Mahmud, warga desa setempat.
“Jika ISAF memiliki video untuk membuktikan bahwa mereka membunuh para militan, kami akan meminta maaf atas klaim kami,” tegas Mahmud, sebagai respon atas klaim juru bicara AS-NATO Jimmie Cummings yang membantah kesaksian tersebut dan mengklaim bahwa mereka membunuh Mujahidin.
“Sebuah penaksiran lebih lanjut di daerah itu sebelum dan sesudah serangan, diputuskan bahwa mereka yang terbunuh adalah empat pemberontak laki-laki,” katanya. “Pasukan Afghan dan koalisi melakukan operasi itu terhadap komandan Al-Qaeda, menewaskan empat pemberontak di Watapur.”
Kesimpulannya, bahwa AS-NATO mengklaim bahwa tidak ada warga sipil yang dirugikan dalam serangan mereka dan yakin bahwa mereka telah membunuh Mujahidin seraya menepis kesaksian warga di tempat kejadian. (siraaj/arrahmah.com)