HELMAND (Arrahmah.com) – Serangan udara NATO yang mengklaim menargetkan posisi mujahidin Taliban ternyata membunuh sedikitnya 8 sipil di wilayah selatan Afghanistan.
Peristiwan tersebut terjadi Selasa (19/5) di distrik Nawa, provinsi Helmand. NATO mengklaim dalam sebuah statemen, Rabu (20/5), mereka melakukan serangan setelah “militan” menyerang terlebih dahulu terhadap patroli tentara NATO di daerah tersebut.
Mujahidin menyerang unit patroli tentara NATO, namun mengapa NATO membalas dengan menyerang sipil? Statemen mereka (NATO) bukanlah merupakan sebuah jawaban.
Insiden ini terjadi hanya berselang beberapa hari setelah sebelumnya 150 sipil dibunuh oleh tentara penjajah AS di provinsi Farah. Kehadiran tentara-tentara penjajah tersebut, benar adanya, hanya memberikan penderitaan bagi sipil Afghan dan hanya bisa menjadikan sipil sebagai korban.
Saat korban sipil sedang marak-maraknya menjadi permasalahan di Afghanistan, Amerika Serikat seperti mengacuhkan persoalan tersebut dan lebih memikirkan mengirimkan tentara tembahan sekitar 21.000 personil ke Afghanistan. Tentara-tentara tersebut siap untuk kembali mengulang apa yang dilakukan teman-temannya yang telah terlebih dahulu berada di Afghanistan, membunuh warga sipil.
Pembunuhan terhadap kalangan sipil ini terus berlanjut sejak AS melakukan invasinya ke Afghanistan pada 2001 silam, anehnya pemerintah munafik Afghan masih saja membela AS dan melaksanakan perintah-perintah mereka, seperti mereka tidak memiliki kekuasaan untuk melakukan suatu tindakan. Benar-benar pemerintahan yang lemah dan bodoh! (haninmazaya/arrahmah.com)