GHAZNI (Arrahmah.com) – Sebuah serangan udara NATO menewaskan dua warga sipil dan empat polisi Afghanistan di sebuah pos polisi di bagian timur provinsi Ghazni pada Kamis (4/4/2013), seperti dilansir Muslims Today.
Seorang juru bicara pasukan NATO pimpinan AS di Kabul mengklaim bahwa pasukan militer mereka sedang memeriksa kebenaran informasi tersebut.
“Pesawat-pesawat NATO terbang ke sana untuk membantu polisi, tapi pos itu dibom dan empat polisi tewas. Dua warga sipil yang ada di sana juga tewas,” kata Fazul Ahmad Tolwak, kepala kabupaten Deh Yak Ghazni.
Juru bicara pemerintah propinsi Ghazni, Fazul Sabawoon, mengkonfirmasi insiden itu dan memberikan laporan yang sama.
Pada bulan Februari, Karzai mengatakan ia akan mengeluarkan dekrit yang memerintahkan pasukan keamanan setempat untuk tidak lagi mengandalkan serangan udara NATO di tengah ketegangan baru atas jatuhnya korban sipil yang disebabkan oleh serangan-serangan tersebut.
Serangan udara telah menjadi senjata andalan NATO dalam perang melawan Mujahidin Taliban, tetapi juga telah terbukti sangat kontroversial karena telah menyebabkan gugurnya banyak warga sipil.
Jenderal AS, Joseph Dunford, yang bertanggung jawab atas pasukan NATO yang dipimpin AS, pada Februari mengatakan dia siap untuk mematuhi perintah Karzai, setelah serangan udara di bulan yang sama menewaskan 10 orang yang sebagian besar wanita dan anak-anak.
Namun belum jelas apakah larangan tersebut telah dilaksanakan karena banyak operasi yang dijalankan oleh pasukan NATO dan Afghanistan secara bersama-sama.
Pekan lalu para pejabat Afghanistan mengatakan empat warga sipil, termasuk seorang anak, juga gugur dalam serangan dua hari oleh pasukan Afghanistan dan internasional di provinsi Logar, di selatan ibukota Kabul. (banan/arrahmah.com)