ALEPPO (Arrahmah.com) – Jet tempur dan helikopter membombardir Aleppo timur dan menargetkan rumah sakit anak-anak serta bank darah pada Rabu (16/11/2016) saat petugas medis dan pasien berlindung di ruang bawah tanah menunggu serangan yang panjang segera berakhir.
Supir ambulans dan sedikitnya dua anak termasuk di antara korban tewas yang mencapai 20 orang dan 47 lainnya dilaporkan terluka, lansir Zaman Alwasl.
Pemboman sengit yang dimulai pada Selasa (15/11) secara luas diyakini menandai awal dari dorongan oleh rezim Asad dan sekutunya termasuk Rusia dan Iran untuk menghancurkan kubu oposisi terakhir di kota Aleppo.
“Sebuah hari yang mengerikan untuk rumah sakit anak-anak. Saya dan staf saya dan semua pasien duduk dalam satu ruangan di ruang bawah tanah saat ini, mencoba untuk melindungi pasien-pesien kami” ujar Direktur Pusat Dr. Hatem, mengatakan dalam pesan yang diposting di Facebook.
“Kami berusaha meninggalkan ruangan bawah tanah, tetapi kami tidak bisa karena jet tempur masih berlalu-lalang di langit. Doakanlah kami,” lanjutnya.
Rumah sakit anak-anak melayani sekitar 4.000 orang setiap bulanya, merupakan salah satu dari enam pusat medis di Suriah yang dibombardir dalam 48 jam terakhir.
“Semua rumah sakit di Aleppo timur telah digempur selama beberapa kali di tahun ini saja, menempatkan 2016 sebagai tahun terburuk dari serangan terhadap rumah sakit yang tercatat,” ujar Asosiasi Dokter Independen.
Bank darah terletak hanya beberapa ratus meter dan lolos dari serangan udara beberapa minggu sebelumnya. Ini adalah satu-satunya pusat suplai darah terbesar yang tersisa di Aleppo. sebuah mobil yang digunakan untuk mengangkut pasokan dihancurkan.
Penargetan warga sipil dan petugas medis di Aleppo pada khususnya telah memicu kemarahan internasional dan menekan Damaskus untuk menghentikan pemboman. (haninmazaya/arrahmah.com)