SURIAH (Arrahmah.com) –Sedikitnya 26 warga sipil tewas pada Senin (7/12/2015) di sebuah desa di timur laut Suriah dalam serangan yang kemungkinan dilakukan oleh koalisi pimpinan AS, ungkap Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia atau Syrian Observatory for Human Rights (SOHR).
“Serangan menghantam desa Al-Khan, yang diduduki oleh kelompok Daulah Islam,” kata Kepala SOHR Rami Abdel Rahman.
“Tapi Daulah hanya ada di pinggiran kota, itulah mengapa semua yang terbunuh adalah warga sipil,” kata Abdel Rahman.
Korban termasuk tujuh anak dan empat wanita, tetapi kemungkinan akan meningkat karena sedikitnya ada 17 orang yang belum ditemukan dan jasad mereka masih sedang dicari dan dievakuasi keluar dari bawah reruntuhan, kata Abdel Rahman.
Awal tahun ini, serangan pengeboman yang dilakukan koalisi diklaim oleh Letnan AS Jenderal Charles Q Brown Jr, sebagai “yang paling tepat dalam sejarah peperangan”.
Tapi SOHR menyatakan koalisi telah membunuh ratusan warga sipil di Suriah dan Irak.
Sebuah laporan eksklusif MEE bulan lalu melaporkan bahwa seorang ayah Suriah mengungkapkan bahwa militer AS berusaha untuk menutupi kematian enam anak dan cedera serius yang dialami dua orang lainnya dalam serangan udara koalisi pimpinan AS di dekat perbatasan Turki pada bulan Agustus.
Juru bicara militer AS malah mengklaim kepada MEE bahwa penyelidikan telah menyimpulkan bahwa dugaan korban sipil akibat serangan itu “tidak berdasar”.
Al-Khan, lokasi serangan hari Senin, terletak dekat desa Al-Hol di timur laut provinsi Hasakeh Suriah. Kelompok pemberontak Kurdi dan Arab merebut kembali Al-Hol dari kelompok “Daulah Islam” bulan lalu.
Koalisi mulai menyerang Suriah dengan dalih menargetkan “Daulah Islam” pada bulan September 2014, memperluas serangan itu dari negara tetangga Irak.
Seorang juru bicara mengatakan ia tidak memiliki rincian tentang apakah pesawat koalisi yang telah melakukan serangan di daerah pada hari Senin, tetapi mengatakan “penilaian kredibilitas” akan diluncurkan untuk memverifikasi klaim kematian warga sipil.
Kabar mengenai serangan udara itu datang setelah koalisi disalahkan pada hari Senin untuk serangan bom di bagian timur provinsi Deir Ezzour yang menewaskan empat tentara Suriah dan melukai 13 lainnya.
Koalisi pimpinan AS, bagaimanapun, telah membantah terlibat dalam serangan itu dan seorang pejabat militer AS telah dilaporkan malah mengatakan bahwa negara ini “yakin” bahwa Rusia yang melakukan serangan udara tersebut.
(banan/arrahmah.com)