RAQQA (Arrahmah.com) – Serangan udara pengecut yang dilancarkan oleh pasukan koalisi AS telah menewaskan sedikitnya 23 warga sipil di sebuah desa di utara kota Raqqa, ujar laporan aktivis Suriah.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), kelompok pemantau yang berbasis di Inggris melaporkan bahwa enam wanita dan seorang anak termasuk dalam korban tewas dalam serangan di Al-Heisha yang dilakukan pada malam hari, lansir BBC pada Rabu (9/11/2016)
Seorang juru bicara koalisi membenarkan bahwa pihaknya telah melakukan serangan di daerah itu. Namun Kolonel John Dorrian mengklaim kepada AFP bahwa “informasi lebih spesifik dibutuhkan untuk meyakinkan tanggung jawab untuk setiap korban sipil”.
Pada Ahad (6/11), Pasukan Demokratik Suriah (SDF), aliansi Kurdi-Arab, mengumumkan bahwa mereka telah memulai kampanye untuk mengisolasi dan mengambil kendali Raqqa yang telah dikontrol oleh ISIS selama hampir tiga tahun.
Laporan awal dari serangan udara di Al-Heisha berasal dari kelompok aktivis “Raqqa is Being Slaughtered Silently”. Dikatakan bahwa 23 orang telah tewas dan sebagian besar telah teridentifikasi kecuali empat dari mereka.
Sebelumnya SOHR mengatakan 20 orang tewas dan sekitar 30 lainnya terluka dalam serangan itu.
Menurut laporan SOHR sedikitnya 680 warga sipil termasuk 169 anak telah menjadi korban serangan udara koalisi yang dimulai di Suriah dua tahun lalu. Namun koalisi pimpinan AS hanya mengakui kematian 55 warga sipil baik di Suriah maupun di Irak antara Agustus 2014 hingga Juli 2016.
Bulan lalu, Amnesti Internasional mengatakan sekitar 100 warga sipil tampaknya telah tewas dalam tiga serangan udara koalisi pimpinan AS pada bulan Juni dan Juli 2016 di sekitar Manbij, barat laut Raqqa. (haninmazaya/arrahmah.com)