TEPI BARAT (Arrahmah.id) – Serangan terbaru terjadi di tengah serangan militer besar-besaran di Tepi Barat. Jumlah korban tewas akibat serangan udara ‘Israel’ di kota Tamoun, Tepi Barat yang diduduki utara pada Rabu malam (29/1/2025) meningkat menjadi 10 orang, dan beberapa lainnya terluka, kata pejabat kesehatan.
“Sepuluh orang tewas dalam serangan udara ‘Israel’ di kota Tamoun di Provinsi Tubas,” Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan pada Kamis (30/1).
Serangan itu merupakan bagian dari serangan berskala besar tentara ‘Israel’ di Tepi Barat, dengan Jenin dan Tulkarem serta kamp-kamp pengungsi menjadi target operasi mereka.
Thousands of Palestinians gather for the funeral of the 10 victims of the massacre committed by Israel yesterday at night in the town of Tamoun, Tubas, occupied West Bank. pic.twitter.com/GPVBCkvTsH
— The Cradle (@TheCradleMedia) January 30, 2025
Pasukan ‘Israel’ Menjadi Sasaran Perlawanan
Menanggapi serangan Tamoun, Brigade Jenin dari Saraya Al-Quds mengatakan bahwa mereka telah “berhasil melaksanakan operasi rekayasa yang rumit” dengan memikat pasukan tentara ‘Israel’ dari Brigade Golani ke sebuah rumah di kamp pengungsi Jenin.
“Rumah itu telah dipersiapkan dengan bahan peledak yang sebelumnya disita dari pasukan musuh selama operasi militer baru-baru ini,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan pada Kamis (30/1).
Begitu pasukan memasuki rumah tersebut, para pejuang di unit teknik “meledakkan bangunan tempat musuh berlindung, yang menyebabkan jatuhnya korban dan kematian di antara pasukan mereka.”
“Kami menegaskan bahwa operasi ini dilakukan sebagai respons terhadap pembunuhan pengecut yang dilakukan oleh musuh yang kalah terhadap para pahlawana kami dari Brigade Tammoun tadi malam,” kata pernyataan itu.
Palestinian resistance fighters in Jenin, occupied West Bank, detonate explosives on Israeli forces invading the camp.
Despite being under siege for nearly 50 days, the resistance continues to successfully plant and detonate explosives. pic.twitter.com/IzZz8lyBwk
— The Cradle (@TheCradleMedia) January 30, 2025
Kecaman dari kelompok perlawanan
Jihad Islam Palestina, Hamas, Gerakan Mujahidin dan Komite Perlawanan Rakyat mengeluarkan pernyataan yang mengutuk serangan udara di Tamoun.
“Kejahatan ini merupakan bagian dari perang musuh yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina, tanah mereka, dan tempat-tempat suci mereka, yang bertujuan untuk mengusir mereka secara paksa dan membasmi keberadaan mereka,” kata PIJ.
Gerakan tersebut menegaskan bahwa “pembantaian semacam itu tidak akan mematahkan semangat perlawanan atau menghalangi rakyat Palestina untuk mempertahankan tanah dan hak-hak mereka.”
Hamas mengatakan bahwa “pembunuhan terus-menerus yang dilakukan Israel terhadap pejuang perlawanan, termasuk penargetan kendaraan dengan serangan udara, merupakan upaya sia-sia untuk menghancurkan perlawanan.”
Gerakan tersebut menyatakan bahwa mereka memuji para pejuang Tubas, Tulkarem, Jenin, dan di seluruh Tepi Barat “yang berdiri teguh melawan penjajah Zionis.”
Hamas menyerukan kepada seluruh warga Palestina di Tepi Barat, Al-Quds, “dan tanah-tanah yang diduduki (wilayah 1948) untuk meningkatkan perlawanan dalam segala bentuk dan membuat pendudukan membayar harga atas kejahatannya.”
The Palestinians who were killed in an Israeli air strike in Tamoun village, southern Tubas city, in the northern of occupied West Bank. pic.twitter.com/Ti3SL0MhN0
— Eye on Palestine (@EyeonPalestine) January 30, 2025
Dua Tembakan di Jenin
Tentara ‘Israel’ melanjutkan agresinya terhadap Jenin dan kamp pengungsiannya untuk hari kesepuluh pada Kamis (30/1), dengan serangan udara di kamp tersebut.
Kantor berita resmi Palestina WAFA mengatakan sebuah pesawat tempur mengebom sebuah gedung dengan dua rudal. Belum jelas berapa banyak korban atau kerusakan akibat serangan udara tersebut.
Operasi tentara di daerah yang dijuluki Tembok Besi telah menyebabkan tewasnya 17 warga Palestina, termasuk seorang anak berusia dua tahun, dan puluhan lainnya terluka, di tengah kerusakan infrastruktur yang meluas.
Pada Kamis (30/1), seorang pria Palestina berusia 40 tahun ditembak dan terluka oleh pasukan pendudukan ‘Israel’ di pintu masuk kamp.
14 Orang Terluka di Dekat Penjara Ofer
Setidaknya 14 warga Palestina terluka akibat peluru tajam dan menghirup gas air mata setelah pasukan pendudukan ‘Israel’ menyerang warga sipil di kota Beitunia, sebelah barat Ramallah, pada Kamis (30/1), lansir WAFA.
Menurut Bulan Sabit Merah Palestina, yang dikutip WAFA, timnya merawat 14 korban luka di sekitar penjara militer Ofer, yang dibangun di tanah Beitunia.
Di antara yang terluka, tiga orang ditembak dengan peluru tajam, tiga orang terkena peluru logam berlapis karet, dan delapan orang menderita menghirup gas air mata.
Serangan itu terjadi saat puluhan orang berkumpul di dekat penjara, menunggu pembebasan gelombang ketiga tahanan Palestina dari penjara ‘Israel’ sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata Gaza. (zarahamala/arrahmah.id)