GAZA (Arrahmah.com) – Angkatan udara dan darat “Israel” meluncurkan serangkaian serangan, Selasa (24/12/2012), dengan sasaran Jalur Gaza, menewaskan seorang gadis kecil berusia tiga tahun dan melukai 10 lainnya. Serangan yang dilakukan “Israel” diklaim sebagai respon terhadap tewasnya seorang warga sipil “Israel” oleh penembak jitu Palestina, sebagaimana dirilis oleh National Post dari Associated Press.
Kantor berita Palestina Ma’an mengutip pernyataan juru bicara kementerian kesehatan Gaza Ashraf al-Qidra yang mengatakan bahwa gadis kecil yang bernama Hala Abu Sabikha telah meninggal, ibu dan kakaknya juga terluka dalam serangan udara di kamp pengungsi di al-Maghazi. Hala Abu Sabikha berasal dari Jalur Gaza tengah.
menambahkan bahwa angkatan udara “Israel” juga menyerbu lokasi Hamas di selatan dan utara Jalur Gaza.
Itu merupakan serangan yang paling sengit dari kekerasan yang terjadi di wilayah konflik sejak November 2012, ketika “Israel” dan Hamas terlibat dalam delapan hari pertempuran sengit. Serangan mendadak ini akan mengancam gencatan senjata antara “Israel” dan Hamas.
“Saya sarankan kepada Hamas untuk tidak menguji kesabaran kita dan untuk menuntut otoritasnya,” klaim Menteri Pertahanan “Israel” Moshe Yaalon. “Jika tidak ada yang tenang di “Israel”, tidak akan ada yang tenang di Jalur Gaza,” ancamnya.
Para pejabat Palestina melaporkan bahwa setidaknya ada 16 serangan “Israel”, yang menyebabkan serangkaian ledakan keras di seluruh wilayah dalam waktu yang cepat. Hamas memerintahkan pasukannya untuk mengevakuasi kantor dan yang lainnya dan memindahkan ke lokasi yang lebih aman.
Pejabat Departemen Kesehatan Hamas Ashraf al-Kidra mengatakan sebuah serangan udara di Gaza tengah menewaskan seorang gadis 3 tahun dan melukai tiga kerabat, termasuk dua saudara muda. Secara keseluruhan, 10 orang terluka. Orang yang terluka berada dalam kondisi serius di rumah sakit.
Juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri mengecam apa yang ia sebut sebagai “kepengecutan” serangan “Israel”. “Mereka tidak akan menggentarkan rakyat Palestina oleh tindakan ini dan tidak akan menghentikan perlawanan kami untuk merespon setiap serangan “Israel” terhadap Gaza,” katanya.
Militer “Israel” mengatakan bahwa pesawat, tank dan infanteri menargetkan “lokasi teror” di Gaza, termasuk fasilitas pembuatan senjata, infrastruktur “teror”, dan peluncur roket yang dirahasiakan.
“Israel” baru-baru ini menemukan sepasang terowongan penyelundupan yang mengarah dari Gaza ke “Israel” yang katanya dibangun oleh kelompok pejuang Gaza yang berencana untuk melancarkan serangan ke “Israel”
Seorang polisi “Israel” ditemukan tewas di luar sebuah pemukiman di Tepi Barat pada Senin, beberapa jam setelah sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza mendarat di “Israel” selatan.
Pada Ahad, sebuah bom pipa – yang pejabat “Israel” yakin bahwa bom pipa itu ditanam oleh pejuang Palestina – meledak di sebuah bus di pusat kota “Israel”, beberapa saat setelah kendaraan dievakuasi. Itu adalah serangan paling serius di “Israel” dalam lebih dari satu tahun. (ameera/arrahmah.com)