GAZA (Arrahmah.id) – Pertempuran sengit telah terjadi di seluruh Jalur Gaza, ketika militer pendudukan “Israel” melanjutkan operasi tempur melawan Hamas setelah upaya-upaya untuk memperpanjang gencatan senjata gagal.
Dimulainya kembali pertempuran terjadi sekitar pukul 7 pagi waktu setempat pada Jumat (1/12/2023) seiring dengan berakhirnya batas waktu jeda selama sepekan.
Serangan udara “Israel” telah dilaporkan terjadi di seluruh daerah kantong, termasuk di bagian selatan, yang sebelumnya dikatakan aman bagi warga sipil yang melarikan diri, lansir Al Jazeera.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa puluhan warga Palestina terbunuh dan terluka selama dimulainya kembali serangan “Israel.”
Laporan-laporan mengenai roket dan tembakan telah muncul dalam satu jam sebelum gencatan senjata sementara berakhir. “Israel” mengklaim bahwa Hamas telah melanggar kesepakatan tersebut.
Upaya untuk memperpanjang jeda telah berlangsung. Tidak ada komentar dari mediator Qatar, namun ada laporan bahwa pembicaraan antara mediator Qatar dan Mesir masih berlanjut.
“Hamas melanggar jeda operasional, dan sebagai tambahan, menembak ke arah wilayah ‘Israel’,” klaim tentara “Israel” dalam sebuah posting di X pada Jumat.
Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu mengklaim bahwa Hamas tidak setuju untuk membebaskan sandera lebih lanjut, melanggar ketentuan gencatan senjata. Hamas belum memberikan tanggapan.
“Dengan dimulainya kembali pertempuran, kami tegaskan: Otoritas ‘Israel’ berkomitmen untuk mencapai tujuan perang -untuk membebaskan sandera kami, untuk menghabisi Hamas, dan untuk memastikan bahwa Gaza tidak akan pernah menjadi ancaman bagi penduduk ‘Israel’,” kata kantor Netanyahu.
“Apa yang tidak dicapai ‘Israel’ selama lima puluh hari sebelum gencatan senjata, tidak akan dicapai dengan melanjutkan agresi setelah gencatan senjata,” kata pernyataan Hamas.
Pemboman berat
Saat ini ada laporan mengenai tembakan senjata berat dan penembakan “Israel” di bagian utara, tengah dan selatan Gaza, wartawan Al Jazeera di daerah kantong tersebut melaporkan, mengatakan bahwa pesawat terbang dan pesawat tak berawak dapat didengar di atas kepala.
“Jalur Gaza berada di bawah artileri berat dan bahkan pengeboman udara oleh pasukan pendudukan (Israel),” kata Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera, yang melaporkan dari Khan Younis di Gaza selatan. “Dalam beberapa jam ke depan, kita mungkin akan menyaksikan peningkatan jumlah serangan ‘Israel’ di seluruh wilayah itu.”
Menurut kementerian kesehatan Gaza, sedikitnya 21 orang tewas ketika “Israel” melanjutkan serangannya, termasuk dua orang di utara, tujuh orang di Gaza tengah dan 12 orang di selatan. (haninmazaya/arrahmah.id)